Bekasi (Antara Megapolitan) - Pusat perbelanjaan di Kota Bekasi, Jawa Barat, turut mengambil bagian dalam mempromosikan produk batik daerah setempat kepada masyarakat.
"Latar belakangnya, kita lihat di Kota Bekasi belum ada wadah para pelaku industri `fashion` untuk promosi yang representatif," kata General Manager Grand Metropolitan Mal Bekasi Agusman Turnip di Bekasi, Jumat.
Pihaknya merasa berkepentingan untuk turut membantu mempromosikan produk khas Kota Bekasi itu dengan menyediakan "booth" di lantai dasar serta galeri di lantai tiga mal yang terletak di Jalan KH Noer Alie, Bekasi Selatan, itu.
"Kita dapat info di Bekasi ada produk `fashion` batik Bekasi sehingga kita buat wadah untuk promosi itu semua," ujarnya.
Menurut dia, batik Bekasi memiliki karakteristik produk yang menarik untuk dipromosikan karena coraknya mengadopsi flora dan fauna yang identik dengan Bekasi.
"Ada corak bambu, rawa, ikan gabus, teratai dan lainnya. Bahkan warna-warnanya pun cukup beragam dan unik. Sebelumnya saya tidak tahu sama sekali," katanya.
Dikatakan Agusman, produsen batik khas Bekasi di wilayah setempat saat ini jumlahnya masih sedikit.
"Di Bekasi hanya ada empat perajin batik, padahal pangsa pasar cukup besar," katanya.
Selain di mal, pihaknya juga menyediakan "booth" bagi batik khas Bekasi di sejumlah properti Metland lainnya seperti Hotel Horison di Jalan KH Noer Alie.
Upaya mempromosikan batik tersebut juga dilakukan pihaknya turut memamerkannya dalam pergelaran Bekasi Fun dan Fashion (BF3) yang digelar selama tiga hari dari 18 Maret hingga 20 Maret 2016.
Kegiatan tersebut akan dirangkai dengan pengisian "fashion show" batik Bekasi, demo membatik khas Bekasi, "fashion show" oleh tenant Grand Metropolitan dan fashion show ibu dan anak.
Acara itu juga akan diramaikan kehadiran tiga desainer Indonesia, yakni Tuty Adip, Handy Hartono dan dan Alfonz.
"Acara ini juga akan menjadi momentum bagi pengenalan batik khas Bekasi dalam rangka memeriahkan HUT ke-19 Kota Bekasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Latar belakangnya, kita lihat di Kota Bekasi belum ada wadah para pelaku industri `fashion` untuk promosi yang representatif," kata General Manager Grand Metropolitan Mal Bekasi Agusman Turnip di Bekasi, Jumat.
Pihaknya merasa berkepentingan untuk turut membantu mempromosikan produk khas Kota Bekasi itu dengan menyediakan "booth" di lantai dasar serta galeri di lantai tiga mal yang terletak di Jalan KH Noer Alie, Bekasi Selatan, itu.
"Kita dapat info di Bekasi ada produk `fashion` batik Bekasi sehingga kita buat wadah untuk promosi itu semua," ujarnya.
Menurut dia, batik Bekasi memiliki karakteristik produk yang menarik untuk dipromosikan karena coraknya mengadopsi flora dan fauna yang identik dengan Bekasi.
"Ada corak bambu, rawa, ikan gabus, teratai dan lainnya. Bahkan warna-warnanya pun cukup beragam dan unik. Sebelumnya saya tidak tahu sama sekali," katanya.
Dikatakan Agusman, produsen batik khas Bekasi di wilayah setempat saat ini jumlahnya masih sedikit.
"Di Bekasi hanya ada empat perajin batik, padahal pangsa pasar cukup besar," katanya.
Selain di mal, pihaknya juga menyediakan "booth" bagi batik khas Bekasi di sejumlah properti Metland lainnya seperti Hotel Horison di Jalan KH Noer Alie.
Upaya mempromosikan batik tersebut juga dilakukan pihaknya turut memamerkannya dalam pergelaran Bekasi Fun dan Fashion (BF3) yang digelar selama tiga hari dari 18 Maret hingga 20 Maret 2016.
Kegiatan tersebut akan dirangkai dengan pengisian "fashion show" batik Bekasi, demo membatik khas Bekasi, "fashion show" oleh tenant Grand Metropolitan dan fashion show ibu dan anak.
Acara itu juga akan diramaikan kehadiran tiga desainer Indonesia, yakni Tuty Adip, Handy Hartono dan dan Alfonz.
"Acara ini juga akan menjadi momentum bagi pengenalan batik khas Bekasi dalam rangka memeriahkan HUT ke-19 Kota Bekasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016