Bekasi (Antara Megapolitan) - Pakar tata kota Yayat Supriatna mengungkapkan wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, saat ini tengah mengalami krisis listrik.

"Munculnya kendala-kendala tersebut tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan penduduk Kota Bekasi yang saat ini sudah menyentuh angka 2,4 juta jiwa," katanya di Bekasi, Senin.

Menurut dia, pasokan listrik di sejumlah kawasan di Kota Bekasi saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

"Kendala itu harus terpecahkan solusi penanganannya, supaya Kota Bekasi bisa tetap dilirik oleh investor. Kalau tidak, Kota Bekasi akan ditinggalkan investor yang memilih kawasan lain yang lebih menjanjikan," katanya.

Secara terpisah, manajemen perusahaan properti PT Summarecon Agung Tbk mengeluhkan situasi krisis air dan listrik di wilayah Kota Bekasi.

"Kriris air dan listrik itu sudah kami rasakan sejak lama," kata General Manager PT Summarecon Agung Tbk Oon Nusihono.

PT Summarecon Agung Tbk. merupakan salah satu investor yang mengembangkan kawasan mandiri di Kecamatan Bekasi Utara dan Medan Satria.

Perihal kebutuhan listrik, kata dia, pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada PLN sejak awal pembangunan proyek pada tahun 2010.

Menurut dia, Summarecon menanamkan investasi sangat besar untuk menarik kabel listrik sepanjang 8 kilometer dari gardu induk Poncol, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Menurut dia, daya listrik tersebut telah ditambah dari pasokan satu gardu induk lainnya, namun kebutuhan listrik kawasan Summarecon hingga kini masih belum terpenuhi 100 persen.

"Untuk kebutuhan mal saja, hanya 70 persen yang dipenuhi, sehingga sisanya harus disokong genset," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016