Depok (Antara Megapolitan) - Minat masyarakat untuk membeli apartemen di Kota Depok Jawa Barat akhir-akhir ini semakin tinggi karena investasi dengan membeli hunian bertingkat ini semakin menguntungkan.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama PT Megakarya Makmur Sentosa selaku pengembang properti Cinere Resort Apartemen, Torkis Nasution pada acara Groundbreaking dan launching apartemen bernuansa Bali dan Lombok di Cinere Depok, Minggu.

Ia mengatakan ketika pertama kali dipasarkan Cinere Resort Apartemen, pada 28 Februari 2015 harga terendah unit studio Rp190 juta dan saat ini naik menjadi Rp310 juta.

Groundbreaking dan launching acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad beserta pejabat dan muspida Kota Depok.

Dikatakannya Kota Depok yang pertumbuhannya sangat pesat menjadi incaran para pembeli apartemen sebagai tempat tinggal ataupun sebagai investasi masa depan.

"Saat ini penjualan Cinere Resort Apartment tower A sudah laku 85 persen atau 900 unit. Melihat antusias warga yang besar maka kami segera buka tower B yang berlokasi tak jauh dari tower A, jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan harga apartemen tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan Kota Depok. Apalagi jika pembangunan jalan tol Depok-Antasari selesai makan kemungkinan harga akan naik lagi.

Torkis juga mengatakan memberikan kemudahan bagi para pembeli dengan dengan cara mencicil hingga 20 tahun dengan DP 30 persen.

Sementara itu Direktur PT Megakarya Makmur Sentosa Amelia Tetriana mengatakan investasi yang dilakukan adalah Rp585 miliar yang digunakan untuk membangun 2.222 unit apartemen kelas menengah tersebut.

Dirinya mengatakan Cinere Resort Apartement akan berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektare dengan masing-masing tower memiliki 22 lantai. Setiap unitnya akan dipasarkan seharga Rp200 juta hingga Rp350 juta.

Dia menuturkan alasan pihaknya membidik Depok terutama Cinere karena kota tersebut termasuk lima besar daerah yang paling dicari investor properti setelah kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Menurutnya, para konsumen yang berasal dari kelas menengah membidik investasi properti untuk dijual kembali pada dua tahun mendatang dengan keuntungan sekitar 40 persen.

"Selain digunakan untuk hunian, warga Depok dan sekitarnya yang mencari properti di Cinere untuk dijadikan investasi," katanya.

Sedangkan Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad berharap kepada para investor untuk memperhatikan ruang terbuka hijau (RTH) agar kota tersebut bisa menjadi tempat hunian yang asri bagi warganya.

"RTH Kota Depok saat ini baru mencapai 19 persen masih jauh dari ketentuan yang harus mencapai 30 persen," katanya dalam sambutannya.

Idris mengatakan pihaknya terus berusaha untuk mengembangkan ruang terbuka hijau (RTH) yang dapat dinikmati masyarakat umum saat ini dan masa yang akan datang.
    
Menurut dia, RTH penggunaannya lebih bersifat terbuka dan merupakan tempat tumbuh tanaman baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. RTH disebuah perkotaan harus 30 persen dari luas keseluruhan dan harus direalisasikan karena merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem yang ada.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016