Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief meminta petugas haji siaga selama fase menginap (mabit) di Mina karena merupakan fase yang padat dan banyak jamaah yang kelelahan.

"Fase ini akan berlangsung hingga 13 Dzulhijah, sehingga petugas harus tetap konsentrasi dan siaga membantu jamaah ," kata Hilman di Mina, Minggu.

Jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, berada di Mina hingga 12 Dzulhijah untuk nafar awal dan 13 Dzulhijah untuk nafar tsani.

Selama di Mina, selain menginap, jamaah melaksanakan lontar jumrah, ula, wustha, dan aqabah.

"Mina termasuk fase padat dalam proses penyelenggaraan ibadah haji. Saya minta seluruh petugas untuk siaga di pos masing-masing demi melayani jamaah," katanya.
 
Kesiagaan petugas, kata Hilman, sangat penting. Sebab, tidak jarang jamaah pada fase ini kelelahan saat perjalanan ke jamarat. Selain itu, ada saja jamaah yang membutuhkan bimbingan saat lontar jumrah.

"Jadi kesiagaan mengawal yang sakit dan kelelahan di jalan perlu diperkuat," katanya seraya menambahkan kursi roda juga harus disiagakan di pertengahan jalur jalan kaki, jalur ke arah jamarat, khususnya sebelum dan sesudah terowongan.

Hilman menambahkan, proses penempatan petugas di pos-pos strategis akan dilakukan secara terpola dengan rasio yang proporsional sehingga penempatan petugas lebih merata.

Baca juga: Jamaah haji Indonesia nyaman bermalam di Arafah
Baca juga: Jamaah haji kelelahan dan dehidrasi dapat layanan di Pos kesehatan Arafah
Baca juga: Menag sebut pelayanan jamaah haji di Arafah jauh lebih nyaman



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Petugas haji diminta siaga selama fase mabit di Mina

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022