Presiden Himpunan Mahasiswa Kesehatan Lingkungan (Envihsa) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2021 Edgar Zeta menyatakan bahwa peran generasi muda sangat penting sebagai agen perubahan dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Edgar di Kampus UI Depok, Sabtu, menyebutkan banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya ketahanan energi bagi masyarakat, yaitu pertama, kebutuhan yang semakin meningkat; kedua, SDA terbatas; ketiga, penopang perekonomian; keempat, emergency preparedness; kelima, keadilan sosial; serta keenam, ketahanan nasional.
Menurut dia generasi muda memiliki peran penting untuk mendukung ketahanan energi.
Banyak hal yang dapat dilakukan kita saat ini dan berdampak besar bagi ketahanan energi di masa mendatang.
Budaya jalan kaki dan penggunaan transportasi umum menjadi salah satu kebiasaan yang dapat mulai dilakukan untuk mendukung ketahanan energi tersebut.
Ia mengatakan pemberdayaan masyarakat melalui sejumlah sosialisasi mengenai ketahanan energi, budaya hemat energi, pemanfaatan limbah untuk energi alternatif, pengembangan EBT, serta pemikiran visioner di masa mendatang juga menjadi hal yang perlu dilakukan oleh generasi muda.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Padang Wicaksono mengatakan kegiatan webinar tersebut dapat berdampak luas bagi masyarakat Indonesia.
"Saya sangat mengapresiasi para mahasiswa dan dosen yang terlibat dalam penyelenggaraan webinar tersebut. Sesuai dengan profesi kehumasan di industri, yaitu sebagai pembangun awareness, mereka dapat belajar bagaimana membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan energi yang berdampak di masa mendatang," ujar Padang.
Kepala Divisi Pemasaran PT Pertamina Gas Negara Tbk Houstina Dewi Anggraini mengatakan masyarakat saat ini masih kurang memahami ketahanan energi yang berdampak besar bagi pembangunan nasional berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Edgar di Kampus UI Depok, Sabtu, menyebutkan banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya ketahanan energi bagi masyarakat, yaitu pertama, kebutuhan yang semakin meningkat; kedua, SDA terbatas; ketiga, penopang perekonomian; keempat, emergency preparedness; kelima, keadilan sosial; serta keenam, ketahanan nasional.
Menurut dia generasi muda memiliki peran penting untuk mendukung ketahanan energi.
Banyak hal yang dapat dilakukan kita saat ini dan berdampak besar bagi ketahanan energi di masa mendatang.
Budaya jalan kaki dan penggunaan transportasi umum menjadi salah satu kebiasaan yang dapat mulai dilakukan untuk mendukung ketahanan energi tersebut.
Ia mengatakan pemberdayaan masyarakat melalui sejumlah sosialisasi mengenai ketahanan energi, budaya hemat energi, pemanfaatan limbah untuk energi alternatif, pengembangan EBT, serta pemikiran visioner di masa mendatang juga menjadi hal yang perlu dilakukan oleh generasi muda.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Padang Wicaksono mengatakan kegiatan webinar tersebut dapat berdampak luas bagi masyarakat Indonesia.
"Saya sangat mengapresiasi para mahasiswa dan dosen yang terlibat dalam penyelenggaraan webinar tersebut. Sesuai dengan profesi kehumasan di industri, yaitu sebagai pembangun awareness, mereka dapat belajar bagaimana membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan energi yang berdampak di masa mendatang," ujar Padang.
Kepala Divisi Pemasaran PT Pertamina Gas Negara Tbk Houstina Dewi Anggraini mengatakan masyarakat saat ini masih kurang memahami ketahanan energi yang berdampak besar bagi pembangunan nasional berkelanjutan.
Kemandirian energi di Indonesia saat ini, katanya, didominasi oleh penggunaan batu bara dan minyak bumi, bahkan, Indonesia masih impor sebesar 32 persen kebutuhan minyak bumi nasional dan 76 persen kebutuhan LPG nasional.
Hal tersebut, menurut Houstina, menunjukkan bahwa Indonesia masih jauh dari perwujudan negara yang memiliki kedaulatan energi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022