Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Jawa Barat, mengklaim telah mengatasi 60 persen persoalan banjir di wilayah setempat.
"Laporan kami mencatat situasi banjir pada musim hujan 2015 dan awal 2016 di 49 titik kawasan banjir berkurang sebesar 60 persen," kata Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Dicky Irawan di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, pengurangan titik banjir itu tidak lepas dari sejumlah peran pemerintah dalam menggarap sejumlah proyek infrastruktur penanggulangan banjir di 49 kawasan tersebut.
Adapun sejumlah proyek infrastruktur yang diklaim mengurangi banjir di Kota Bekasi di antaranya pembangunan kolam retensi, peninggian jembatan, perbaikan saluran air dan normalisasi sejumlah daerah aliran sungai (DAS).
"Pada 2015 ada dana Rp192 miliar lebih yang kita alokasikan untuk penanggulangan banjir. Skala prioritasnya adalah pembenahan daerah rawan banjir berupa pelaksanaan proyek pembangunan kolam retensi di wilayah Galaxy, peninggian tanggul Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), dan normalisasi kali," katanya.
Menurutnya, pada musim hujan 2015 dan awal 2016 sejumlah kawasan rawan banjir seperti Perumnas 3, Perumahan Pondokmitra Lestari, dan Rawalumbu hanya tergenang air dengan ketinggian semata kaki atau sebetis orang dewasa.
"Kalau menurut saya, keriteria banjir itu kalau genangan airnya berlangsung seharian penuh dengan ketinggian di atas 1 meter dan ada korban serta harta benda yang dievakuasi. Kalau di bawah kondisi itu, saya menyebutnya hanya genangan saja," katanya.
Dicky menambahkan, salah satu proyek yang diklaim berhasil berada di Perumnas III, Bekasi Timur melalui pembuatan kolam retensi di bagian hulu DAS Rawalumbu, normalisasi saluran air dan peninggian badan jalan.
"Jalan Nusantara yang biasanya terendam banjir dan melumpuhkan perekonomian warga setiap tahunnya, kini sudah teratasi," katanya.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Laporan kami mencatat situasi banjir pada musim hujan 2015 dan awal 2016 di 49 titik kawasan banjir berkurang sebesar 60 persen," kata Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Dicky Irawan di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, pengurangan titik banjir itu tidak lepas dari sejumlah peran pemerintah dalam menggarap sejumlah proyek infrastruktur penanggulangan banjir di 49 kawasan tersebut.
Adapun sejumlah proyek infrastruktur yang diklaim mengurangi banjir di Kota Bekasi di antaranya pembangunan kolam retensi, peninggian jembatan, perbaikan saluran air dan normalisasi sejumlah daerah aliran sungai (DAS).
"Pada 2015 ada dana Rp192 miliar lebih yang kita alokasikan untuk penanggulangan banjir. Skala prioritasnya adalah pembenahan daerah rawan banjir berupa pelaksanaan proyek pembangunan kolam retensi di wilayah Galaxy, peninggian tanggul Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), dan normalisasi kali," katanya.
Menurutnya, pada musim hujan 2015 dan awal 2016 sejumlah kawasan rawan banjir seperti Perumnas 3, Perumahan Pondokmitra Lestari, dan Rawalumbu hanya tergenang air dengan ketinggian semata kaki atau sebetis orang dewasa.
"Kalau menurut saya, keriteria banjir itu kalau genangan airnya berlangsung seharian penuh dengan ketinggian di atas 1 meter dan ada korban serta harta benda yang dievakuasi. Kalau di bawah kondisi itu, saya menyebutnya hanya genangan saja," katanya.
Dicky menambahkan, salah satu proyek yang diklaim berhasil berada di Perumnas III, Bekasi Timur melalui pembuatan kolam retensi di bagian hulu DAS Rawalumbu, normalisasi saluran air dan peninggian badan jalan.
"Jalan Nusantara yang biasanya terendam banjir dan melumpuhkan perekonomian warga setiap tahunnya, kini sudah teratasi," katanya.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016