Bekasi (Antara Megapolitan) - Pakar tata kota Yayat Supriatna mengungkapkan terdapat "empat krisis" yang dapat mengancam Kota Bekasi, Jawa Barat, yakni berpotensi mengganggu iklim investasi.

"Pemerintah Kota Bekasi perlu segera menyelesaikan `empat krisis` jika tak ingin menjadi kota mati yang ditinggalkan investor," katanya di Bekasi, Senin.

Hal tersebut disampaikan Yayat saat menjadi pembicara dalam acara Forum Mitra Kota Bekasi Sinergitas Pusat dan Daerah menuju Tahun Investasi dan Perekonomian Daerah 2017 dengan tema "Pro Aktif Membangun Fasilitas Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Daerah Menuju Kota Bekasi Maju, Sejahtera, dan Ihsan".

Forum tersebut diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi di Aula Al Muhajirin, Senin (7/3).

Keempat kendala yang saat ini dihadapi Kota Bekasi itu adalah keterbatasan lahan serta krisis ketersediaan air, pasokan listrik, juga jaringan jalan.

Munculnya kendala-kendala tersebut tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan penduduk Kota Bekasi yang saat ini sudah menyentuh angka 2,4 juta jiwa.

"Kendala itu harus terpecahkan solusi penanganannya, supaya Kota Bekasi bisa tetap dilirik oleh investor," katanya.

Kalau tidak, kata dia, Kota Bekasi akan ditinggalkan investor yang memilih kawasan lain yang lebih menjanjikan.

Menurutnya, kawasan terdekat yang bisa menjadi destinasi investor adalah Tangerang yang dekat dengan wilayah reklamasi juga Bandara Soekarno Hatta.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016