Bogor (Antara Megapolitan) - Jumardi (26), buronan pencuri kelapa sawit yang juga penabrak anggota Brimob di Padang Panjang, menyerahkan diri ke petugas kepolisian di Sektor Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Lebih tepatnya dia menyerahkan diri, setelah petugas mencurigai gelagatnya yang mondar-mandir di pos polisi Terminal Baranangsiang," kata Kapolsek Bogor Timur Kompol Didik Purwanto di Bogor, Sabtu.

Ia menceritakan pelaku menyerahkan diri, Jumat (4/3) sore setelah anggota Polsek Bogor Timur yang bertugas di Pos Polisi Ambon I atau Terminal Baranangsiang curiga dengan keberadaan pelaku yang mondar-mandir di depan pos.

"Pelaku ini kayak orang linglung, mondar-mandir, duduk kayak orang kebingungan dan ketakukan," katanya.

Mengetahui gelagat pelaku yang mencurigakan, salah satu petugas mencoba menghampiri dan menanyakan apa keperluannya. Hingga akhirnya pelaku mengakui perbuatannya kepada petugas dan menyerahkan diri secara sukarela.

"Begitu didatangi oleh petugas, pelaku mengakui perbuatannya, kalau dia salah satu buronan yang dicari oleh petugas karena menabrak anggota Brimob di Dharmasraya," kata dia.

Didik mengatakan, pelaku langsung dibawa ke Polsek Bogor Timur untuk dibuat berita acara perkara (BAP) awal terkait kronologi pelaku menyerahkan diri. Anggota Polsek juga berkoordinasi dengan Kepolisian Dharmasraya yang membenarkan pelaku adalah salah satu dari lima orang pencuri sawit dan penabrak anggota Brimob Padang Panjang, Sumatera Barat, Januari lalu.

Saat dilakukan BAP, pelaku mengakui perbuatannya, rasa takut dan bersalah karena telah melakukan perbuatan pidana mendorong pelaku keluar dari persembunyian dan menyerahkan diri kepada petugas.

"Menurut pelaku, setelah insiden pencurian dan penabrakan itu, pelaku pulang ke rumah istrinya di wilayah Dramaga Bogor. Pelaku memantau perkembangan pemberitaan di televisi dan website, apalagi ada dua pelaku lainnya yang ditembak," kata Didik.

Kapolsek mengatakan, kepada pelaku telah dilakukan penahanan sambil menunggu tim dari Polres Dharmasraya untuk menjemput pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Dalam pemeriksaan awal di Polsek, pelaku sempat menceritakan kronologi penabrakan. Saat itu pelaku dan beberapa temannya melakukan pencurian di kebun sawit. Mereka mendapat instruksi dari bosnya untuk keluar dari perkebunan karena ada patroli Brimob," kata Didik.

Setelah mendapatkan instruksi mendadak dari bosnya, pelaku dan rekan-rekan langsung berupaya untuk melarikan. Hingga terjadi persimpangan dengan anggota Brimob yang melakukan pengamanan di kebun sawit milik PT Sumbar Andalas.

"Anggota Brimob yang menghadang kendaraan pelaku mencoba memberikan tebakan peringatan, sempat juga terjadi penembakan mengenai salah satu mobil pelaku. Mobil tetap saja bergerak dan menabrak anggota Brimob, lalu meninggalkan rombongan pelaku lainnya. Jadi komplotan ini berpisah," katanya.

Menurut Didik, pelaku Jumardi hanya sebagai kuli angkut dari komplotan pencuri sawit tersebut. Dia bukan pelaku utama yang melakukan penabrakan terhadap dua Brimob tersebut pada Minggu (24/1) itu.

Dua anggota Brimob yang tewas ditabrak oleh pelaku pencuri sawit tersebut adalah Brigadir Anasril (36) dan Brigadir Nanang Hardinsyah (30), dari Kesatuan Padang Panjang, Sumatera Barat yang diberbantukan melakukan pengamanan di PT Sumbar Andalas Kencana, di Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016