Jakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Indonesia memasarkan sejumlah produk BUMN ke Nepal. Produk-produk perusahaan pelat merah itu di antaranya pesawat terbang, pupuk, alat pertahanan keamanan hingga alat kontrasepsi.

"Nepal ini kebetulan negara yang sangat potensial dan juga masuk negara berkembang yang punya kemajuan yang sangat besar," kata Asisten Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Bagya Mulyanto, di Jakarta, Kamis.

Bagya menjelaskan, selama 15 tahun terakhir, Indonesia melalui Perum Peruri telah bekerja sama dengan Bank Sentral Nepal untuk mencetak uang dan pita cukai negara tersebut.

Ia berharap, kerja sama tersebut bisa diperluas lantaran Nepal bisa menjadi pintu masuk bagi perusahaan BUMN ke wilayah Asia Selatan.

"Kami sudah melakukan penjajakan dan telah bertemu dengan Direktur Jenderal Bea Cukai dan Bank Sentral Nepal. Mereka menyambut baik. Maka kesempatan ini akan kami manfaatkan kesempatan ini untuk memasarkan produk-produk BUMN ke Nepal," ujarnya.

Bagya menuturkan, berdasarkan komunikasi yang ada, Nepal membuka peluang kerja sama dengan adanya mekanisme kerja sama antarpemerintah (Government to Government/G to G).

Karena itu, pemerintah akan mendampingi BUMN untuk bisa masuk ke Nepal dan menjajaki bisnis di negara tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan menunjuk perwakilan yang nantinya diharapkan dapat menuntun BUMN Indonesia masuk ke pasar Nepal dan Asia Selatan.

Seorang pengusaha asal Nepal, Rabi Chandra Singh, mengungkapkan pihaknya tengah menjajaki peluang bisnis untuk industri pupuk, produk petrokimia dan alat pertahanan keamanan.

"Saya juga sangat tertarik dengan industri pesawat terbang Indonesia," katanya.

Rabi yang menjabat sebagai Direktur RR Enterprises, perusahaan swasta yang menguasai sejumlah bidang bisnis di Nepal dan Asia Selatan itu, menyambut peluang kerja sama yang ditawarkan Indonesia. 

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016