Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyatakan ketersediaan hewan kurban hingga saat ini masih aman meskipun ditemukan kasus penyakit kuku dan mulut (PMK) di daerah setempat.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana di Karawang, Kamis (23/6), mengatakan pemkab setempat telah menurunkan petugas untuk memeriksa kesehatan hewan ternak yang berasal dari luar daerah setempat.

Kebanyakan kasus PMK di daerah itu, ujar dia, ditemukan pada hewan kurban yang berasal dari luar daerah setempat.

Baca juga: Bupati Karawang pastikan penanganan PMK pada hewan ternak berjalan optimal
Baca juga: 231 hewan ternak yang terkena PMK di Karawang kini sudah membaik

"Kami meyakini bahwa seluruh personel di tim Satgas PMK Dinas Pertanian telah bekerja dengan sangat maksimal dalam penanganan PMK hewan kurban di Karawang," katanya.

Sesuai dengan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, saat ini kasus PMK pada hewan ternak di Karawang mencapai 300 kasus dengan rincian 231 ekor sudah membaik atau sembuh, 16 ekor sapi terpaksa dipotong, dan 53 ekor sapi masih terjangkit.

Penjualan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha di daerah itu tidak terganggu atas kemunculan kasus PMK pada hewan ternak, termasuk sapi.

"Pembelinya sudah lumayan banyak," kata Didi, seorang penjual hewan kurban di wilayah Adiarsa, Kabupaten Karawang.
 
Baca juga: Kena PMK,16 sapi di Karawang terpaksa dipotong

Ia mengatakan munculnya kasus PMK pada hewan ternak termasuk sapi di Karawang tidak berdampak terhadap penjualan hewan kurban.

Dia mengakui hingga saat ini sudah menjual lebih dari 30 ekor hewan kurban jenis sapi.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022