Kementerian Pertanian memaksimalkan program pembangunan pertanian dengan melakukan transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) melalui kegiatan Hari Temu Lapangan Petani (Farmer’s Field Day). 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, Rabu mengungkapkan bahwa Kostratani adalah pusat pembangunan pertanian di kecamatan. 

Kostratani merupakan optimalisasi tugas, fungsi, dan peran BPP dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional, ujar SYL.

Mentan mengatakan bahwa Fungsi BPP Kostratani ada 5 lima poin. Yaitu BPP sebagai Pusat data dan informasi pertanian, Pusat gerakan pembangunan pertanian, Pusat pembelajaran, Pusat konsultasi agribisnis dan Pusat jejaring Kemitraan.

Baca juga: IFAD apresiasi keberhasilan Kementan jalankan program regenerasi petani

Lebih lanjut mentan mengatakan BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis dengan menyediakan pelayanan jasa konsultasi agribisnis dan manajemen usaha tani untuk melayani kebutuhan pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi memberikan apresiasi kepada penyuluh dan petani di seluruh Indonesia, termasuk BPP Ubung sebagai lokasi SIMURP telah mendukung transformasi BPP menjadi Kostratani.

Kostratani merupakan penguatan peran dan fungsi BPP yang berbasis Teknologi Informasi serta BPP yang mampu memberikan contoh dalam penerapan pertanian cerdas iklim atau CSA yang tentunya membutuhkan SDM yang berkualitas.

Baca juga: Taufik Mawaddini dikukuhkan sebagai Ambassador Program YESS 2022

Dedi juga menambahkan jika bertani merupakan sarana untuk mendapatkan keuntungan, maka harus dibangun sistem bisnis pertanian yang kokoh dari hulu sampai hilir.

"Harus dibangun sistem agribisnis yang kokoh dimulai dari pemberdayaan petani dan penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian," ujar Dedi.

FFD merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antara para petani, peneliti dan penyuluh untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan diharapkan adanya umpan balik dari petani.

Baca juga: Program CSA Kementan bantu petani NTT lebih produktif

Kegiatan ini dapat dilaksanakan pada saat panen dan atau pada tahapan proses budidaya untuk menyampaikan pesan terkait dengan penerapan teknologi, khususnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan produksi dan produktivitas baik pada komoditas padi, jagung, kedelai ataupun aneka cabai sesuai dengan program pembangunan pertanian yang digulirkan pemerintah. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022