Menghadapi tahun ajaran baru pada bulan Juli, orang tua siswa diingatkan untuk menyiapkan dua hal penting bagi putra-putranya yakni memilih institusi pendidikan yang sesuai minat dan bakat anak serta dukungan dana pendidikan.

VP Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life, Windy Riswantyo, melalui keterangannya yang diterima, di Kota Bogor, Senin, mengatakan, kedua hal itu perlu disiapkan secara berimbang agar nantinya tidak mengganggu aspek finansial keluarga.

"Termasuk memperhitungkan faktor risiko yang bisa menghambat pendidikan anak," katanya.
  
Menurut Windy, dana pendidikan bisa mencakup persiapan jangka pendek yang dianggarkan setiap tahun ajaran baru maupun persiapan jangka panjang, seperti dana masuk pergururan tinggi. 

"Keduanya memiliki risiko yang perlu diantisipasi dengan baik agar tidak mengganggu stabilitas finansial dan berdampak pada persiapan dana pendidikan anak," katanya.

Wakil Kepala Pemasaran dan Branding Asuransi Jiwa Astra ini menuturkan, ada beberapa risiko yang kerap muncul menjadi hambatan dalam menyiapkan dana pendidikan anak secara optimal.

Pertama, risiko perencanaan pendidikan yang kurang matang. Perencanaan ini meliputi, besaran biaya pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, yang nantinya dialokasikan secara rutin. "Perencanaan biaya pendidikan itu, termasuk memilih sekolah mana yang tepat," katanya.

Kedua, risiko inflasi biaya pendidikan anak.  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, rata-rata inflasi biaya pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas adalah 10-15 persen per tahun. 

"Agar tidak terpaut jauh dengan besarnya nilai inflasi, dana tabungan pendidikan anak bisa dialokasikan ke dalam berbagai instrumen investasi untuk mendapatkan manfaat bunga, mulai dari deposito, emas, hingga reksadana," katanya.

Ketiga, risiko penanggung dana pendidikan anak. Orang tua dinilai memiliki peran besar sebagai pencari nafkah keluarga, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan biaya pendidikan anak. 

"Orang tua bisa berisiko sakit, cacat tetap, atau meninggal dunia. sehingga penting untuk mengantisipasi risiko dengan proteksi diri dan keluarga, di antaranya melalui produk asuransi jiwa," katanya.
 
 

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022