Sukabumi (Antara Megapolitan) - Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi Jawa Barat menyebutkan jumlah ibu hamil yang positif mengidap virus HIV meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Adapun data tersebut yang merupakan hasil penjaringan kami, pada 2014 jumlah ibu hamil yang tertular HIV hanya tujuh orang, tetapi pada 2015 menjadi 14 orang," kata Ketua KPA Kota Sukabumi, Ahmad Fahmi di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, dari jumlah ibu hamil yang tertular virus tersebut sebagian bisa dicegah agar tidak tertular kepada bayi yang di dalam kandungannya dengan dilakukan pengobatan secara intensif, namun yang sebagian lagi tidak bisa dicegah sehingga bayinya pun terinfeksi penyakit yang belum ada obatnya ini.

Dengan meningkatnya jumlah ibu hamil yang tertular virus yang menggerogoti daya tahan tubuh manusia ini, pihaknya mengimbau kepada dokter dan bidan agar memberikan pelayanan sekaligus memberi pengetahuan tentang bahaya HIV.

Dan lanjut dia apabila ditemukan ada ibu hamil yang positif mengidap HIV agar segera dilakukan pengobatan secara intensif, supaya tidak menular kepada bayinya.

"Adapun upaya untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil kepada bayinya bisa dilakukan melalui empat cara yakni tes HIV, mengonsumsi ARV (Antiretroviral), memilih tempat persalinan yang aman dan mengikuti program KB (Keluarga Berencana)," tambahnya.

Fahmi yang juga merupakan Wakil Wali Kota Sukabumi mengatakan program pemeriksaan dan pencegahan serta pengobatan terhadap ibu hamil yang positif tertular HIV sudah dilaksanakan sejak 2006 yang lalu dan ditingkatkan serta dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi hingga puskesmas dan rumah sakit.

Lebih lanjut, yang terpenting dari pendataan ini adalah agar si anak yang di dalam kandungan ibu positif HIV tidak ikut tertular. Di sisi lain, kasus penularan HIV di Kota Sukabumi yang jumlahnya meningkat pada 2015 tidak hanya ibu hamil saja, tetapi jumlah ibu rumah tangga yang positif tertular penyakit ini mengalami peningkatan yang signifikan.

"Pada 2014 berdasarkan data dari dinkes mencapai 35 orang dan pada 2015 mengalami peningkatan menjadi mencapai 51 orang. Mayoritas ibu rumah tangga tersebut ditularkan dari suaminya," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya juga mengimbau kepada pasangan suami istri untuk senantiasa memeriksakan kesehatannya secara rutin, dengan tujuan untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016