Bogor (Antara Megapolitan) - Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Barat menggelar Kejurda Taekwondo 2016 di Pendopo Volly Sentul, Kabupaten Bogor dengan tujuan utama pencarian atlet berbakat yang disiapkan menghadapi PON 2018.
"Kejurda Taekwondo sebagai persiapan dalam membentuk para atlet setiap daerah untuk menghadapi PON 2018 mendatang," kata Ketua Taekwondo Indonesia Provinsi Jabar, Dede R di Bogor, Jumat.
Ia mengatakan, dengan latihan yang maksimal ditunjang Kejurda 2016, target Jawa Barat untuk menjadi nomor satu (Jabar Kahiji) dapat terwujud dengan menyapu bersih medali dari setiap cabang yang dipertandingkan.
"Setiap atlet harus serius mengikuti kejuaraan ini, dengan mengedepankan sportivitas bertanding," katanya.
Dikatakannya, puluhan atlet taekwondo di berbagai daerah di wilayah Jawa Barat ikut bertanding dalam Kejurda 2016 ini. Ajang ini sebagai sarana dan degradasi bagi atlet dalam mengukur kemampuan untuk mengukir prestasi.
"Jadi atlet yang sudah mengikuti pelatihan daerah (Pelatda) jangan berpuas diri dulu, karena atlet-atlet lainnya akan menunjukkan kemampuannya," kata dia.
Kejurda Taekwondo 2016 resmi dibuka oleh Bupati Bogor, Nurhayanti yang upacara pembukaan berlangsung, Kamis kemarin. Dalam sambutannya, Bupati mengatakan, sebuah kehormatan Kabupaten Bogor terpilih sebagai tuan rumah kejuaraan daerah Taekwondo tingkat Jawa Barat dalam rangka melahirkan juara taekwondo yang akan membawa nama baik daerah.
"Atlet yang bertanding dalam kompetisi ini akan membawa nama baik Jawa Barat baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Bogor juga menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan cabang olah raga pada PON 2018 mendatang, berkomitmen untuk menjadi penyelenggara terbaik acara olah raga bertaraf nasional tersebut.
"Tidak hanya dari sisi penyelenggaraan, akan tetapi juga dari aspek komitmen untuk melahirkan atlet taekwondo berprestasi dengan sportifitas yang tinggi, terbuka, dan adil sesuai prinsip olah raga," katanya.
Dikatakannya, taekwondo sebagai karakter olah raga beladiri, juga merupakan alat untuk membangun kedamaian dan harmonisasi.
"Ketika bertanding, yang harus dipikirkan rasa damai agar selaras dengan gerak tubuhnya, jika harmoni diperluas makna filosofinya bagi kehidupan, atlet akan memiliki kemampuan yang baik untuk berdamai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kejurda Taekwondo sebagai persiapan dalam membentuk para atlet setiap daerah untuk menghadapi PON 2018 mendatang," kata Ketua Taekwondo Indonesia Provinsi Jabar, Dede R di Bogor, Jumat.
Ia mengatakan, dengan latihan yang maksimal ditunjang Kejurda 2016, target Jawa Barat untuk menjadi nomor satu (Jabar Kahiji) dapat terwujud dengan menyapu bersih medali dari setiap cabang yang dipertandingkan.
"Setiap atlet harus serius mengikuti kejuaraan ini, dengan mengedepankan sportivitas bertanding," katanya.
Dikatakannya, puluhan atlet taekwondo di berbagai daerah di wilayah Jawa Barat ikut bertanding dalam Kejurda 2016 ini. Ajang ini sebagai sarana dan degradasi bagi atlet dalam mengukur kemampuan untuk mengukir prestasi.
"Jadi atlet yang sudah mengikuti pelatihan daerah (Pelatda) jangan berpuas diri dulu, karena atlet-atlet lainnya akan menunjukkan kemampuannya," kata dia.
Kejurda Taekwondo 2016 resmi dibuka oleh Bupati Bogor, Nurhayanti yang upacara pembukaan berlangsung, Kamis kemarin. Dalam sambutannya, Bupati mengatakan, sebuah kehormatan Kabupaten Bogor terpilih sebagai tuan rumah kejuaraan daerah Taekwondo tingkat Jawa Barat dalam rangka melahirkan juara taekwondo yang akan membawa nama baik daerah.
"Atlet yang bertanding dalam kompetisi ini akan membawa nama baik Jawa Barat baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Bogor juga menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan cabang olah raga pada PON 2018 mendatang, berkomitmen untuk menjadi penyelenggara terbaik acara olah raga bertaraf nasional tersebut.
"Tidak hanya dari sisi penyelenggaraan, akan tetapi juga dari aspek komitmen untuk melahirkan atlet taekwondo berprestasi dengan sportifitas yang tinggi, terbuka, dan adil sesuai prinsip olah raga," katanya.
Dikatakannya, taekwondo sebagai karakter olah raga beladiri, juga merupakan alat untuk membangun kedamaian dan harmonisasi.
"Ketika bertanding, yang harus dipikirkan rasa damai agar selaras dengan gerak tubuhnya, jika harmoni diperluas makna filosofinya bagi kehidupan, atlet akan memiliki kemampuan yang baik untuk berdamai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016