Bencana pergerakan tanah yang terjadi di ibu kota Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tepatnya di Palabuhanratu kembali menghancurkan rumah milik warga seperti pada Selasa, (7/6) satu rumah permanen ambruk terdampak bencana tersebut.

"Bencana pergerakan tanah di Kampung Nyalindung, RT 02 RW 05, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, namun satu keluarga terpaksa harus mengungsi karena rumahnya tidak bisa dihuni," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat di Sukabumi, Selasa.

Menurut Nanang, bencana pergerakan tanah di Kampung Nyalindung ini masih terus meluas, bahkan sudah banyak warga yang memilih mengungsi karena rumahnya sudah tidak bisa dihuni lagi.

Baca juga: Puluhan rumah rusak akibat terdampak pergerakan tanah di Sukabumi
Baca juga: Sebagian korban pergerakan tanah di Palabuhanratu coba bertahan di rumahnya
Baca juga: Bencana pergerakan tanah kembali terjadi di Palabuhanratu Sukabumi

Selain itu, lokasi bencana ini pun beberapa waktu lalu sudah ditinjau langsung oleh Badan Geologi dan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada antisipasi terjadinya bencana susulan apalagi tanah masih bergerak dan semakin meluas.

"Kita sudah berkoordinasi dengan perangkat pemerintahan tingkat desa dan kecamatan serta aparat keamanan baik dari unsur TNI maupun Polri dan relawan di lokasi masih melakukan asesmen," tambahnya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022