Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Jawa Barat memastikan pasokan daging sapi ke pasar tradisional dari rumah potong hewan (RPH) Bubulak berjalan seperti biasa meski ada penutupan pasar hewan, karena tujuh ekor sapi untuk kurban bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) RPH Terpadu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Didong Suherbi saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Senin, mengatakan dari 430 sapi yang ada di pasar hewan RPH Bubulak, sekitar 50 sapi tetap siap antre pemotongan.
Baca juga: Antisipasi PMK, Pemkot Bogor cegat mobil pembawa sapi di lima titik
Baca juga: Tanggap hadapi serangan PMK, Polbangtan Kementan lakukan antisipasi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"RPH tetap berjalan seperti biasa, yang ditutup hanya pasar hewan saja. Sapi untuk dipotong harian tetap berjalan, karena datang dari luar tidak lama langsung potong," kata Didong.
Baca juga: Pemkot Bogor tutup pasar hewan di Bubulak akibat ditemukan 7 sapi bergejala PMK
Baca juga: Pemkot Bogor tutup pasar hewan di Bubulak akibat ditemukan 7 sapi bergejala PMK
Didong menuturkan sejauh ini sapi yang masuk antrean pemotongan telah memiliki dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) lengkap dan diberikan surat keterangan kesehatan daging (KTTD) dari tim medis ketika telah dipotong.
Terlebih, kata Didong, sapi yang terkena PMK pun masih bisa dipotong dan dikonsumsi masyarakat, karena penyakit tersebut masih dinyatakan tidak menular kepada manusia.
Hanya saja, masyarakat yang mengkonsumsi daging sapi ataupun susu sapi sebaiknya merebusnya dengan cukup. Daging sapi disarankan minimal direbus selama 30 menit atau simpan di dalam lemari pendingin minimal 24 jam agar PH daging berkurang dan dapat menginaktivasi virus PMK, sedangkan susu sapi minimal 5 menit.
Baca juga: Antisipasi PMK, Pemkot Bogor cegat mobil pembawa sapi di lima titik
Didong mengungkapkan dengan banyak penyekatan kendaraan pembawa hewan ternak, RPH kesulitan mendapatkan stok sapi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas Rasmana mengatakan temuan gejala PMK pada tujuh sapi di pasar hewan area RPH Bubulak belum dipastikan positif.
DKPP masih menunggu kepastian hasil laboratorium hingga Senin (6/6) malam mengenai sapi-sapi tersebut, apakah terjangkit PMK atau tidak.
Baca juga: Tanggap hadapi serangan PMK, Polbangtan Kementan lakukan antisipasi
Anas menerangkan langkah karantina telah dilakukan untuk ratusan sapi di pasar hewan area RPH Bubulak sebagai pencegahan penyebaran PMK kepada sapi lain.
Kebutuhan sapi di Kota Bogor per hari yang mencapai sekitar 20 ekor di pasar tradisional, perlu tetap diupayakan terpenuhi dengan langkah-langkah aman."Jadi, RPH tetap berjalan dengan pengawasan dari tim medis hewan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022