Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Pejuang Bravo Lima memberikan penjelasan terkait insiden dugaan pemukulan yang viral yakni melibatkan anggotanya di Tol Dalam Kota, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (4/5).

Sekretaris Pemuda Pejuang Bravo Lima, Ahmad Zazali dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu, menjelaskan, insiden yang melibatkan Ali Fanser Marasabessy itu berawal dari provokasi yang dilakukan Justin Frederick.

"Bahwa dalam peristiwa tersebut AFM menjadi korban pemukulan yang dilakukan JF. Hal itu menjadi pemicu perkelahian antara JF dengan FM. Bahkan telah berusaha melerai perkelahian tersebut," kata Ahmad Zazali.

Baca juga: Korban dugaan pemukulan di Tol Dalam Kota lapor ke Polda Metro

Zazali menambahkan bahwa Justin terlebih dahulu mengacungkan jari tengah ketika mobilnya didahului oleh kendaraan Ali Fanser yang juga menjabat sebagai Ketua Pemuda Pejuang Bravo Lima.

"Lalu kendaran yang ditumpangi AFM menghentikan JF untuk menanyakan maksud JF mengacungkan jari tengah tadi. JF dengan nada tinggi terlihat marah serta menantang, lalu memukul AFM terlebih dahulu," ujar Zazali.

Melihat Ali Fanser diperlakukan demikian, rekan semobil berinisial FM kemudian spontan melakukan pembelaan sehingga terjadi perkelahian seperti yang terekam dalam video.

"Bahwa menurut AFM perkelahian tersebut terjadi secara spontan dan tidak ada motif apapun, karena antara AFM dan JF tidak saling kenal sebelumnya," tutur Zazali.

Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya Polda Metro Jaya dalam penanganan perkara tersebut secara mandiri. 

"Bahwa dengan mempertimbangkan kejadian tersebut, dan sebagai wujud dukungan Pemuda Pejuang Bravo Lima terhadap upaya membumikan Pancasila melalui penyelesaian sengketa keadilan restoratif (restorative justice), maka kami berharap pendekatan dikedepankan untuk kasus ini," kata Zazali.


 

Pewarta: Yogi Rachman

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022