Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, menyatakan siaga terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan upaya antisipasi guna menekan jumlah kasus yang terjadi di daerah setempat.

"Tercatat hingga 16 Februari 2016 total kasus DBD di Kota Bogor mencapai 258 kasus, terdiri atas 176 kasus di bulan Januari dan 82 kasus di bulan Februari," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, Rabu.

Dikatakannya, dari 258 kasus sepanjang tahun ini, terdapat dua korban meninggal dunia akibat DBD yakni seorang anak berusia dua tahun warga Kelurahan Balumbang Jaya dan satu orang lagi anak berusia sembilan tahun warga Kelurahan Sindang Barang.

"Kita tidak ingin jumlah warga yang terserang DBD terus meningkat, harus dilakukan upaya pencegahan," katanya.

Menurutnya, sebaran kasus DBD terjadi hampir di setiap kecamatan, tercatat jumlah kasus di Kecamatan Bogor Utara terjadi 66 kasus, Kecamatan Bogor Barat 49 kasus, Kecamatan Tanah Sareal 49 kasus, Kecamatan Bogor Tengah 35 kasus, Kecamatan Bogor Timur 33 kasus dan Kecamatan Bogor Selatan 26 kasus.

Dari 68 kelurahan di Kota Bogor, lanjut Rubaeah, terdapat delapan kelurahan yang memiliki jumlah kasus DBD tertinggi yakni Kelurahan Baranangsiang 20 orang, Kelurahan Ciluar ada 14 orang, disusul Tanah Sareal 12 orang, Tegal Gundil 12 orang, Ciparigi 11 orang, Tegalega 10 orang, Bantar Jati 10 orang, Katulampa sembilan orang dan Cimahpar sembilan orang.

Dikatakannya, Dinas Kesehatan, telah menginstruksikan kelompok kerja (Pokja) DBD Kecamatan dan Pokja DBD Kelurahan untuk menggerakkan warga bersama-sama melakukan gerakan pemberatansan sarang nyamuk (PSN) setiap seminggu sekali di rumahnya masing-masing dan 3M plus yakni mengubur, menguras, dan menutup serta menggunakan lotion dan kelambu anti nyamuk saat tidur serta aktivitas sehari-hari.

"Tujuannya agar penyebaran DBD di Kota Bogor dapat ditekan," katanya.

Rubeah menekankan, upaya PSN dan 3M plus harus dilakukan oleh warga karena langkah antisipasi dengan cara fogging atau pengasapan hanya dilakukan di beberapa lokasi endemik penyebaran DBD.

"Upaya ini (pengasapan) tidak maksimal karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Untuk pemberantasan jentik nyamuk hanya dengan kegiatan PSN," katanya.

Ditambahkannya, dengan adanya status siaga DBD bisa mempercepat langkah penanggulangan penyebaran DBD. Mengingat, berdasarkan perkiraan cuaca, puncak musim penghujan terjadi sepanjang Februari ini.

"Sehingga masyarakat harus lebih waspada lakukan pencegahan, karena diperkirakan puncak perkembangbiakan nyamuk terjadi di bulan ini juga," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016