Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurrachman melakukan inspeksi dadakan (sidak) penjualan minyak goreng curah di pasar Anyar Kota Bogor, Jawa Barat, Senin sore. 

Jenderal Dudung didampingi Danrem 061/Suryakencana Brigjen TNI Rudy Saladin dan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim tiba di Mapolreta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat pada Senin (30/5) siang, mendatangi Pasar Anyar sekitar pukul 15.00 WIB. 

Ia beserta rombongan mendatangi Toko 9 sebagai toko sembako yang telah menjual minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kilogram. 

Jenderal Dudung mengajak berbincang sebentar pemilik toko di dalam, kemudian mengajaknya keluar untuk menyerahkan penghargaan berupa sertifikat penghargaan dari Polresta Bogor Kota, TNI dan Pemerintah Kota Bogor. 

Toko 9 dianggap konsisten menjual minyak goreng curah sejak awal peraturan HET hingga saat ini, taat menjual seharga yang ditetapkan pemerintah itu. 

Tidak berhenti sampai di situ, Jenderal Dudung pun memasuki area pasar dan mendapati pedagang yang masih menjual seharga Rp17.000. 

Ia pun menanyakan mengapa alasan menjual masih menjual minyak goreng curah di atas HET. 

Pemilik toko bernama Budi mengatakan, harga beli dari agen minyak goreng Toko Makmur telah mencapai lebih dari Rp14.000 per liter. Dia merinci biaya yang dikeluarkannya untuk membeli minyak goreng curah itu dari agen hingga selesai dikemas menggunakan plastik sederhana. 

Budi pun berpendapat, tidak bisa menyalahkan agen minyak goreng curah Toko Makmur, karena setahunya agen tersebut pun mendapatkan harga yang cukup tinggi dari pemasok. 

"Ini modal kami sampai dikemas pak (sambil menunjukkan kalkulator) tetapi Toko Makmur juga tidak bisa disalahkan sih pak, harga dari sananya juga tinggi," ujarnya.

Mendengar itu, Jenderal Dudung pun mengangguk dan mengatakan harus ada penelusuran harga di tingkat atas hingga para pedagang. 

Kasad TNI ini kemudian keluar gedung pasar bersama rombongannya untuk memberikan keterangan pers. Dia berpesan agar jajaran TNI berkoordinasi dengan Polri dan pemerintah daerah di Jawa dan Bali untuk melakukan sidak ke pasar. 

"Ini saya tekankan kepada seluruh jajaran, khususnya di Jawa-Bali agar sidak dengan kepolisian, sehingga harga eceran tertinggi betul bisa kembali normal, karena ini nanti akan berdampak kepada masyarakat," ujarnya. 

Sebelumnya Ketua Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng Kota Bogor, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyampaikan, terdapat 95 toko yang telah dipantau. 

Dari jumlah itu, kategori hijau atau yang telah menjual sesuai HET sekitar delapan toko, kategori kuning atau menjual paling tinggi 10 persen di atas HET yakni Rp17.000 sebanyak 18 toko dan kategori merah atau di atas Rp17.000 ada 49 toko. Sisanya 20 toko hanya menjual minyak goreng kemasan premium.

Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng Kota Bogor terdiri atas 200 petugas gabungan TNI Polri yang melakukan pemantauan, pembinaan hingga penindakan pelanggaran para pedagang hingga distributor, jika masih menjual minyak goreng curah di atas HET ke depan. Ditargetkan, dalam satu minggu ini, pengendalian harga minyak goreng curah Kota Bogor dapat mulai turun hingga sesuai HET.   
 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022