Karawang (Antara Megapolitan) - Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengimbau para petani setempat mempercepat masa tanam.

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan setempat Nachrowi M Nur, di Karawang, Sabtu, mengatakan, saat ini masa tanam sudah bergeser atau mengalami penundaan.

"Dari laporan di lapangan, sebagian besar areal sawah di Karawang bergeser masa tanamnya, karena kondisi cuaca mengakibatkan pasokan air untuk areal sawah berkurang," katanya.

Ia mengatakan, terus berkoordinasi ke Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur terkait berkurangnya pasokan air untuk mengairi areal sawah petani. Hal tersebut dilakukan agar pergeseran masa tanam pada musim rendeng tidak berlangsung lama.

Jika masa tanam padi di Karawang mengalami pergeseran dalam waktu yang lama, kata dia, maka ke depannya masa panen mengalami keterlambatan.

"Jangan mengaitkan pergeseran masa tanam dengan terganggunya produksi, itu terlalu dini. Sebab hasil panen hanya bisa dilihat saat sudah ditanam padi. Sedangkan sekarang, banyak areal sawah yang belum ditanami," kata dia.

Menurut dia, solusi tepat berkaitan dengan terjadinya pergeseran masa tanam tersebut ialah dengan segera melakukan percepatan masa tanam.

Nachrowi mengatakan, seharusnya areal sawah yang hingga kini sudah memasuki masa tanam mencapai 70-80 persen dari total luas sawah sekitar 94 ribu hektare lahan persawahan.

Tetapi sesuai dengan catatan Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan Karawang, areal persawahan yang sudah ditanami padi pada musim tanam rendeng tahun ini baru mencapai 30 persen.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat Kadarisman, di Karawang, Selasa, mengatakan dari total areal persawahan sekitar 94 ribu hektare, yang sudah ditanami padi pada musim rendeng mencapai 29.400 hektare.

"Baru sekitar 30 persen areal persawahan di Karawang yang sudah ditanami," kata dia.

Ia mengakui beberapa hektare areal persawahan di Karawang mengalami keterlambatan masa tanam, karena kondisi air di saluran irigasi belum normal.

"Pasokan air untuk mengairi areal sawah yang berasal dari Jatiluhur masih belum normal, karena hujannya belum merata," kata dia.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016