Jakarta (Antara Megapolitan) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan penjelasan secara rinci dan terbuka mengenai proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung yang sudah banyak dibahas dan dibicarakan.

"Nanti semua akan disampaikan secara detail dan rinci dari awal sampai akhir prosesnya, rapat-rapatnya berapa kali kemudian juga mengenai biayanya, semuanya," kata Jokowi usai shalat Jumat di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Ia menyebutkan saat ini sedang disiapkan materi penjelasan yang akan diberikan secara terbuka itu. "Ini baru disiapkan, semuanya akan terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sebelumnya Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan terbuka menerima masukan dari berbagai pihak terkait pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang sudah dimulai beberapa waktu lalu.

"Setelah peletakan batu pertama pelaksanaan proyek kereta cepat, ada masukan-masukan, ini yang kita baca di publik, ada dari anggota DPR, ada dari kelompok masyarakat, tentu ini didengar oleh presiden," kata Johan Budi SP.

Johan menyebutkan seharusnya kementerian terkait apakah itu Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian LHK juga merespon adanya tanggapan atas proyek itu.

Ia mengatakan meskipun dalam beberapa hari terakhir Presiden melakukan lawatan keluar negeri dan daerah, Presiden terus mengikuti perkembangan isu terkini termasuk proyek KA cepat.

Menurut dia, Presiden memutuskan pelaksanaan proyek KA cepat itu setelah mendapat masukan dari menteri-menteri terkait.

"Di tengah-tengah keputusan itu kemudian ada beberapa hal yang menjadi perhatian publik, misalnya, soal perizinan," tuturnya.

Johan menyebutkan Presiden terus-menerus melakukan evaluasi atas proyek itu. "Mungkin nantinya ada rapat yang membahas soal itu," katanya.

Ia menyebutkan pelaksanaan proyek KA cepat Jakarta Bandung bukan keputusan yang ditetapkan dalam waktu seketika, tetapi melalui proses yang panjang.

"Yang saya dengar proyek ini sudah dibicarakan sejak setahun lalu, termasuk Amdal, misalnya, itu kan dibicarakan sejak enam bulan lalu," ujarnya.

Menurut dia, jika kemudian setelah "groundbreaking" ada suara-suara yang berbeda, tentu itu masukan buat Presiden.

"Itu masukan buat Presiden, ya tentu kemudian Presiden akan menanyakan kembali ke menteri terkait," kata Johan Budi.

Pewarta: Agus Salim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016