Sukabumi (Antara Megapolitan) - Minat warga Kota Sukabumi, Jawa Barat menjadi tenaga kerja Indonesia menurun drastis setiap tahunnya, bahkan pada tahun ini belum ada satupun warga yang mendaftar menjadi calon devisa.

"Setiap tahunnya jumlah warga mendaftar menjadi TKI turun, seperti pada 2014 yang berangkat sebanyak 117 orang, namun pada 2015 jumlahnya terus menurun menjadi 97 orang," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Sukabumi, Deden Solehudin di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, kurangnya minat warga menjadi TKI ini karena mayoritas lebih memilih membuka usaha sendiri ataupun bekerja di perusahaan. Selain itu, Kota Sukabumi yang merupakan daerah perdagangan dan jasa, cukup menjanjikan jika membuka usaha sendiri seperti usaha kecil dan menengah (UKM) di bidang kuliner.

Namun demikian, pihaknya tetap khawatir memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, karena akan diberlakukan bebas paspor untuk siapapun warga di negara yang tergabung dalam Asean.

Sehingga bisa saja dimanfaatkan para pencari kerja untuk pergi ke luar negeri dengan alasan berkunjung tetapi mencari pekerjaan.

"Kita juga dipastikan berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Sukabumi dan Kementerian Luar Negeri RI untuk antisipasi adanya warga yang memanfaatkan kebijakan bebas paspor ini," tambahnya.

Di sisi lain, Deden mengatakan untuk menambah skill atau kemampuan warga dengan diberikan kesempatan magang di Jepang. Progam ini bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jabar yang masa pendaftarannya berlangsung pada 1 Februari hingga 23 April dan calon peserta magang harus datang sendiri untuk mengikuti seleksi.

"Ini kesempatan bagi warga Kota Sukabumi, maka dari itu kami juga mengimbau kepada camat dan lurah untuk mensosialisasikan progam tersebut kepada masyarakat," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016