Shanghai (Antara/Reuters/Antara Megapolitan) - Kepolisian Tiongkok berhasil membongkar jaringan penjualan anak yang disebut telah memperdagangkan anak-anak dari daerah terpencil di tenggara yang berjarak sekitar 2.000 km arah pesisir dengan nilai 3000 dolar, menurut kantor berita Xinhua.

Polisi menangkap 78 tersangka dan menyelamatkan 15 bayi, demikian dilaporkan pada Rabu malam.

Xinhua menyatakan bahwa polisi menemukan pasangan yang mencurigakan pada September karena mereka kerap bepergian antara daerah pegunungan di kota Liangshan di Provinsi Shicuan dan kota Linyi di Provinsi Shandong.

"Si istri membeli bayi-bayi di Liangshan dan membawanya ke Linyi sedangkan suaminya bertugas mencari pembeli di kota," tulis kantor berita tersebut mengutip hasil penyelidikan.

Bayi laki-laki dijual dengan harga antara 50.000 hingga 60.000 tuan atau sekitar 7.600 dolar AS hingga 9.120 dolar, sedangkan bayi perempuan dihargai antara 20.000-30.000 yuan, Xinhua mengutip keterangan polisi.

Bayi-bayi yang diselamatkan itu sekarang dirawat oleh departemen urusan penduduk setempat dan dokter mengambil contoh darah untuk melacak orang tua kandung mereka.

Penyelidikan saat ini masih berlanjut dan belum ada penjelasan lebih terperinci mengenai kasus ini.

Perdagangan anak banyak terjadi di Tiongkok, negara yang menetapkan kebijakan pengaturan jumlah penduduk dengan ketat, meskipun belum lama ini agak lebih longgar.

Masyarakat memandang keturunan laki-laki lebih penting untuk meneruskan nama keluarga dan menyokong orang tua di masa mendatang sehingga sering diikuti dengan pengguguran kandungan, menelantarkan atau membunuh bayi perempuan.

Ketidakseimbangan antara kebutuhan bayi laki-laki dan perempuan menyebabkan penculikan atau pembelian bayi laki-laki, demikian pula bayi perempuan yang diharapkan dapat menarik kekayaan sebagai pengantin perempuan pada masa mendatang.

Penerjemah: M. Dian A/A. Rachma.

    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016