Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN yang hasil tes usap antigen positif segera melakukan isolasi mandiri.
"Setelah tes usap antigen positif, untuk memastikan dilakukan tes usap PCR, kemudian melakukan isolasi mandiri," kata Idris di Depok, Senin.
Idris mengatakan pemeriksaan tes usap antigen tersebut guna memutus penyebaran kasus penularan COVID-19.
Baca juga: Pemkot Depok wajibkan ASN usai libur lebaran tes usap antigen
Baca juga: Inspektur Daerah: MCP Kota Depok sudah cukup baik
Ia mengatakan pemeriksaan dilakukan karena adanya laporan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 terkait peningkatan kasus COVID-19 di beberapa daerah usai libur Lebaran, seperti di DKI Jakarta ada tambahan 63 kasus dan Jawa Barat 26 kasus.
"Ini menjadi perhatian kita sebelum masuk kerja untuk mengantisipasi. Tapi, hasil pantauan kita, hasil google form untuk ASN yang mudik hanya 40 persen," katanya.
Sedangkan selebihnya tidak mudik, namun berwisata, ada yang ke Sukabumi atau Bandung. Makanya perlu antisipasi.
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok: Mutasi ASN merupakan apresiasi kinerja
Idris mengaku melarang adanya halal bihalal di lingkungan Balai Kota Depok sebelum dilakukan tes usap antigen kepada seluruh pegawai.
Dikatakannya tes usap antigen juga berlaku untuk para guru, yang akan dilaksanakan Selasa (10/5). "Saya tidak perkenankan acara halal bihalal apapun bentuknya, kumpul-kumpul di kantor dinas sebelum dipastikan hasil tes usap negatif pada hari ini. Ada kebijakan kepala daerah boleh mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah, nanti kita akan lihat. Mudah-mudahan tidak banyak kasus," kata Idris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Setelah tes usap antigen positif, untuk memastikan dilakukan tes usap PCR, kemudian melakukan isolasi mandiri," kata Idris di Depok, Senin.
Idris mengatakan pemeriksaan tes usap antigen tersebut guna memutus penyebaran kasus penularan COVID-19.
Baca juga: Pemkot Depok wajibkan ASN usai libur lebaran tes usap antigen
Baca juga: Inspektur Daerah: MCP Kota Depok sudah cukup baik
Ia mengatakan pemeriksaan dilakukan karena adanya laporan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 terkait peningkatan kasus COVID-19 di beberapa daerah usai libur Lebaran, seperti di DKI Jakarta ada tambahan 63 kasus dan Jawa Barat 26 kasus.
"Ini menjadi perhatian kita sebelum masuk kerja untuk mengantisipasi. Tapi, hasil pantauan kita, hasil google form untuk ASN yang mudik hanya 40 persen," katanya.
Sedangkan selebihnya tidak mudik, namun berwisata, ada yang ke Sukabumi atau Bandung. Makanya perlu antisipasi.
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok: Mutasi ASN merupakan apresiasi kinerja
Idris mengaku melarang adanya halal bihalal di lingkungan Balai Kota Depok sebelum dilakukan tes usap antigen kepada seluruh pegawai.
Dikatakannya tes usap antigen juga berlaku untuk para guru, yang akan dilaksanakan Selasa (10/5). "Saya tidak perkenankan acara halal bihalal apapun bentuknya, kumpul-kumpul di kantor dinas sebelum dipastikan hasil tes usap negatif pada hari ini. Ada kebijakan kepala daerah boleh mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah, nanti kita akan lihat. Mudah-mudahan tidak banyak kasus," kata Idris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022