Jakarta (Antara Megapolitan) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Koordinasi Nasional Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2016 yang dihadiri para pemangku kepentingan dari berbagai wilayah di Indonesia.

Rakornas tersebut digelar di Istana Negara Jakarta, Senin, dimulai sekitar pukul 16.15 WIB.

Pada kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan melaporkan kondisi terkini terkait dengan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Luhut mengatakan pemerintah sepakat pada dasarnya mencegah lebih baik daripada "mengobati" untuk masalah kebakaran hutan dan lahan.

"Kami sepakat mencegah lebih baik, saya pikir lahan gambut harus diberi perhatian jangan sampai terbakar. Kita harus berupaya agar jangan sampai api masuk ke bawah karena akan sulit untuk menghentikannya," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan perusahaan swasta di daerah, terutama yang lingkup operasionalnya berada di atau dekat dengan lahan gambut, agar lebih berhati-hati dan mempersiapkan kemungkinan yang bisa terjadi.

"Penanganan masalah kasus hukum terkait ini juga akan dilanjutkan. Kami tidak akan mundur dari itu," katanya.

Kepala BMKG Widada Sulistya juga memberikan laporan terkait dengan prakiraan musim dan curah hujan di Indonesia.

"Hampir 90 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, berkurangnya curah hujan berkaitan dengan beristirahatnya monsun. Musim hujan akan mencapai puncaknya pada akhir Januari 2016," katanya.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar juga menyampaikan soal restorasi gambut di Indonesia.

Presiden Jokowi sendiri akan memberikan pengarahan kepada peserta rakornas yang hadir dalam kesempatan tersebut. (Ant).  

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016