Jakarta (Antara Megapolitan) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA baru-baru ini melakukan kunjungan ke Jerman untuk menjajaki kerjasama perguruan tinggi yang dipimpinnya dengan dua Universitas di negara itu.
"Mengirim mahasiswa UIN Jakarta untuk menimba ilmu pengetahuan di beberapa perguruan tinggi di Jerman adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas mereka agar mampu bersaing dalam menghadapi era global," kata Prof Dede di Jakarta, Sabtu.
Rektor mengemukakan keterangan tersebut kepada wartawan terkait kunjungannya ke dua perguruan tinggi terkemuka di Jerman pada Desember 2015.
Dua perguruan tinggi dimaksud adalah Techniche Universität Bergakademie Frieberg (TUBF) dan Osibayerische Technische Hochschule (OTH).
Dalam kunjungan di Universitas TUBF, Rektor UIN Jakarta yang didampingi oleh Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) Rachmat Baihaky MA disambut oleh Rektor TUBF Prof Dr Broder J Merkel.
Pada pertemuan itu Prof Merkel menjelaskan, TUBF adalah kampus pertambangan tertua di Jerman yang memiliki laboratorium
metallurgis serta menghasilkan produk-produk metal untuk
dipasarkan.
"Setiap dua mahasiswa Universitas TUBF dibimbing oleh satu pekerja dalam laboratorium semi pabrik tersebut," ungkap Merkel
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Prof Dede menyampaikan profil UIN Jakarta yang memiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
"Khusus untuk langkah awal, kami ingin agar pada tahun 2018 nanti mahasiswa kami dapat mengikuti 'Sandwich Program' di universitas ini," katanya.
Selain "Sandwich Program", Rektor UIN Jakarta juga menawarkan "Double Degree" dan "Staff Exchange" antara dua universitas tersebut.
Sebagai apresiasi dari kunjungan tersebut, Prof Merkel berjanji akan mengirimkan dosen Bidang Ekonomi Pertambangan Prof Dr Jan Bongaerds sebagai dosen tamu di FEB UIN Jakarta pada 2016 ini.
Sementara dalam kunjungan di Universitas OTH, Rektor UIN Jakarta diterima oleh Vice President OTH. Sebagaimana di Universitas TUBF, Prof Dede juga menyampaikan rencana kerjasama yang diawali "Sandwich Program".
"Awal tahun 2016 persiapan kelas khusus di FEB dan FST untuk 'Sandwich Program' akan kita mulai, sementara untuk pengiriman mahasiswa ke setiap universitas di Jerman akan dimulai tahun 2018," ujarnya.
Khusus agar proses kuliah dapat berjalan dengan baik, menurut Vice President OTH diperlukan penguatan kemampuan bahasa Jerman bagi mahasiswa UIN Jakarta. "Semoga pada tahun 2016 sudah mulai ada persiapannya," ujarnya.
Terkait kerjasama yang akan dilakukan dengan dua universitas Jerman tersebut, Prof Dede berharap fakultas-fakultas lain di UIN Jakarta bisa mempersiapkan mahasiswanya untuk mengikuti kuliah di bidang disiplin ilmunya masing-masing.
"Dalam waktu dua tahun diharapkan para mahasiswa UIN Jakarta sudah bisa tersebar di beberapa negara dengan kualitas universitas terbaik dunia di bidangnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Mengirim mahasiswa UIN Jakarta untuk menimba ilmu pengetahuan di beberapa perguruan tinggi di Jerman adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas mereka agar mampu bersaing dalam menghadapi era global," kata Prof Dede di Jakarta, Sabtu.
Rektor mengemukakan keterangan tersebut kepada wartawan terkait kunjungannya ke dua perguruan tinggi terkemuka di Jerman pada Desember 2015.
Dua perguruan tinggi dimaksud adalah Techniche Universität Bergakademie Frieberg (TUBF) dan Osibayerische Technische Hochschule (OTH).
Dalam kunjungan di Universitas TUBF, Rektor UIN Jakarta yang didampingi oleh Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) Rachmat Baihaky MA disambut oleh Rektor TUBF Prof Dr Broder J Merkel.
Pada pertemuan itu Prof Merkel menjelaskan, TUBF adalah kampus pertambangan tertua di Jerman yang memiliki laboratorium
metallurgis serta menghasilkan produk-produk metal untuk
dipasarkan.
"Setiap dua mahasiswa Universitas TUBF dibimbing oleh satu pekerja dalam laboratorium semi pabrik tersebut," ungkap Merkel
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Prof Dede menyampaikan profil UIN Jakarta yang memiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
"Khusus untuk langkah awal, kami ingin agar pada tahun 2018 nanti mahasiswa kami dapat mengikuti 'Sandwich Program' di universitas ini," katanya.
Selain "Sandwich Program", Rektor UIN Jakarta juga menawarkan "Double Degree" dan "Staff Exchange" antara dua universitas tersebut.
Sebagai apresiasi dari kunjungan tersebut, Prof Merkel berjanji akan mengirimkan dosen Bidang Ekonomi Pertambangan Prof Dr Jan Bongaerds sebagai dosen tamu di FEB UIN Jakarta pada 2016 ini.
Sementara dalam kunjungan di Universitas OTH, Rektor UIN Jakarta diterima oleh Vice President OTH. Sebagaimana di Universitas TUBF, Prof Dede juga menyampaikan rencana kerjasama yang diawali "Sandwich Program".
"Awal tahun 2016 persiapan kelas khusus di FEB dan FST untuk 'Sandwich Program' akan kita mulai, sementara untuk pengiriman mahasiswa ke setiap universitas di Jerman akan dimulai tahun 2018," ujarnya.
Khusus agar proses kuliah dapat berjalan dengan baik, menurut Vice President OTH diperlukan penguatan kemampuan bahasa Jerman bagi mahasiswa UIN Jakarta. "Semoga pada tahun 2016 sudah mulai ada persiapannya," ujarnya.
Terkait kerjasama yang akan dilakukan dengan dua universitas Jerman tersebut, Prof Dede berharap fakultas-fakultas lain di UIN Jakarta bisa mempersiapkan mahasiswanya untuk mengikuti kuliah di bidang disiplin ilmunya masing-masing.
"Dalam waktu dua tahun diharapkan para mahasiswa UIN Jakarta sudah bisa tersebar di beberapa negara dengan kualitas universitas terbaik dunia di bidangnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016