Emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), sedikit pulih dari penurunan ke level terendah lebih dari satu bulan di sesi terakhir, karena investor mencari perlindungan pada aset-aset aman dari kekhawatiran terhentinya pertumbuhan global dan melonjaknya inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange terdongkrak 8,1 dolar AS atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 1.904,10 dolar AS per ounce. Harga muncul kembali di atas level psikologis 1.900 dolar AS per ounce, setelah sempat jatuh ke 1.890,20 dolar AS pada Senin (25/4) - terendah sejak 29 Maret.

Emas berjangka anjlok 38,30 dolar AS atau 1,98 persen menjadi menetap di 1.896,00 dolar AS pada Senin (25/4), setelah merosot 13,9 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.934,30 dolar AS pada Jumat (22/4), dan turun 7,4 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.948,20 dolar AS pada Kamis (21/4).

Beberapa aksi beli muncul kembali di produk-produk safe haven seperti emas, setelah berita tentang penguncian China yang berdampak pada permintaan di pasar energi dan logam, kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, juga menghubungkan kenaikan tersebut dengan bargain hunting menyusul penurunan "berlebihan".

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko ekonomi dan politik, termasuk perang Ukraina, kenaikannya dibatasi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang cepat, yang meningkatkan peluang kerugian memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Dolar AS yang lebih tinggi juga memperlambat kenaikan emas.

Baca juga: Emas anjlok 38,3 dolar karena rencana Fed adopsi kenaikan suku bunga
Baca juga: Emas naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan, dipicu krisis Ukraina

"Pasar mulai percaya bahwa Fed bersedia menjadi sedikit lebih agresif dan karenanya telah mengambil kerugian dari beberapa reli komoditas ini," kata Meger.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada masing-masing dari dua pertemuan berikutnya. Tetapi pada saat yang sama, ini membuat pasar khawatir bahwa pengetatan yang agresif dapat menggelincirkan ekonomi global.

Sementara itu, Conference Board melaporkan pada Selasa (26/4) bahwa indeks kepercayaan konsumen turun tipis menjadi 107,3 pada April dari 107,6 pada Maret, juga memberikan dukungan terhadap emas.
Baca juga: Harga emas menguat karena inflasi yang tinggi meningkatkan daya tariknya

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 12,6 sen atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada 23,544 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 7,1 dolar AS atau 0,78 persen menjadi ditutup pada 912,1 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022