Sukabumi (Antara Megapolitan) - Memasuki musim panen, harga sayuran di Kota Sukabumi, Jawa Barat, anjlok karena tingginya pasokan dan persediaan yang cukup banyak hingga beberapa pekan ke depan.

Hasil pengawasan harga oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi yang datanya dirilis Kamis, mencatat komoditi bawang merah mengalami penurunan harga 12,5 persen atau sebesar Rp4 ribu perkilogram dari harga pekan lalu Rp32 ribu menjadi Rp28 ribu perkilogram.

Cabai merah juga mengalami penurunan harga sebesar 20 persen atau sebesar Rp12 ribu dari harga pekan lalu Rp60 ribu menjadi 48 ribu/kg.

Sementara harga sayuran lainnya mengalami penurunan rata-rata Rp500-Rp1.000 perkilogram seperti bawang putih turun Rp1.000 menjadi 28 ribu, cabai rawit merah turun menjadi Rp40 ribu yang awalnya Rp41 ribu, cabai rawit hijau Rp28 ribu yang awalnya Rp29 ribu dan kentang dari Rp13.500 menjadi Rp13 ribu perkilogram.

"Faktor yang menjadi penyebab terjadinya penurunan harga terhadap beberapa komoditi tersebut karena pasokan mengalami peningkatan, yang dikarenakan beberapa daerah pemasok sayuran memasuki musim panen," kata Kepala Diskoperindag Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Kamis.

Ayep mengatakan tidak tertutup kemungkinan harga sayuran akan kembali turun mengingat di beberapa daerah saat ini tengah panen sehingga dipastikan pasokan ke pasar tradisional bertambah.

Harga sayuran biasanya berfluktuasi tergantung pasokan dari daerah penghasil.

Sementara itu, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) belum mempengaruhi harga sayuran karena penurunan harga itu disebabkan bertambahnya pasokan.

Harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya seperti beras masih stabil atau belum ada kenaikan maupun penurunan.

Harga beras Ciherang Rp10.400 perkilogram, IR 64 KW I Jampang Rp9.600 perkilogram dan IR 64 KW II Jampang Rp9.200 perkilogram.

Harga daging masih tetap stabil yakni Rp100 ribu perkilogram untuk daging sapi, daging kambing Rp110 ribu perkilogram serta harga telur ayam ras Rp24 ribu.

"Kami terus memantau setiap perkembangan harga setiap waktu, karena harga sewatu-waktu bisa berubah," tambah Ayep.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Gudang Kota Sukabumi, Mimin, mengatakan penurunan harga sudah terjadi sejak awal 2016 namun penurunan harga itu tidak menyebabkan meningkatnya permintaan.

"Belum ada peningkatan permintaan dan hingga kini masih stabil," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016