Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Andriani, warga Desa Tete B, Kabupaten Tojo Una-una (Touna) Sulawesi Tengah (Sulteng) berupaya membersihkan lingkungannya dari sampah plastik, dengan menjadi agen Celengan Sampah Ecobrick.

Ecobrick adalah botol plastik yang diisi secara padat dengan sampah plastik, kata Andriani dihubungi di tempatnya membuka usaha Celengan Sampah di Touna, Sabtu.

"Sampah di Tete B ini banyak, dan di sini belum punya tempat pembuangan sampah yang bagus," ungkap Andriani.

Menjadi agen celengan sampah bermula dari kegelisahan Andriani yang melihat banyaknya sampah plastik di Desanya. Baik itu sampah yang ada di darat maupun yang ada di Laut. Apalagi, Desa Tete B sudah ditetapkan pemerintah sebagai desa wisata pada tahun 2021.

"Sampah plastik tidak hanya di darat tetapi di laut juga banyak makanya kami kumpulkan sampah yang di laut juga," ucap Ani, sapaan akrabnya.

Untuk membantu mengumpulkan sampah plastik tersebut, Ibu dua anak ini menyasar anak anak di desa, dengan memberikan hadiah kepada setiap anak yang mengumpulkan Ecobrick.

Hadiah tersebut berupa alat tulis seperti pensil, pulpen, dan buku tulis.

"Ada sekitar 18 anak yang aktif datang tukar sampah plastik, sampah itu mereka dapat dari sekitar rumah dan sekolahnya," tutur Ani.

"Sebanyak 10 botol ditukarkan dengan dua buah buku tulis, satu pulpen dan satu pensil. Ada juga hadiah lainnya," tambahnya.

Selama dibuka sejak Januari 2022, Ecobrick yang dikumpulkan telah dibuat untuk berbagai macam, seperti membuat kursi, pagar rumah, bahkan untuk Gapura di desa.

"Sekarang kita fokus untuk buat Gerbang Ecobrick di dua objek wisata ini. Intinya memang untuk saat ini masih pemenuhan di tempat wisata di desa kami," katanya menerangkan.

Baca juga: Transformasi ekonomi hijau, wajibkan produsen kurangi kemasan plastik sekali pakai

Ide Celengan Sampah ini awalnya diinisiasi tahun 2020, oleh Indrawijaya, warga di Kecamatan Ampana yang juga aktivis lingkungan di Tojo Una-una.

Ani, di Desa Tete B sendiri merupakan orang ketiga yang membuka agen Celengan Sampah Ecobrick di Kabupaten Touna. "Pusatnya di Ampana tetapi agennya ada tiga, satu di Pulau Una-una, Pulau Papan dan ketiga saya di Desa Wisata Tete B," sebutnya.

Komitmen Ani menjadikan Desa Wisata Tete B bersih dari sampah plastik mendapat apresiasi dari Pemerintah Desa setempat.

Kepala Desa Tete B, Abdul Rasyid Hasyim mengatakan, cara yang dilakukan Ani bisa menjadi contoh untuk warga, apalagi celengan sampah ecobrick belum ada di desa lainnya.

"Kita bangga punya warga yang sadar akan lingkungan dan semoga keinginan Ani bisa terwujud untuk membangun taman sampah di Ampana," ucap Abd Rasyid.

Hal yang sama juga disampaikan oleh pihak Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca juga: Peneliti: Sungai Citanduy dan Ciwulan di Tasikmalaya tercemar sampah plastik
Baca juga: 5 juta ton sampah plastik se-Indonesia tidak terkelola

Kepala bidang pengembangan dan pemasaran, Nurhalis mengatakan, keindahan dan keunikan wisata di dalam maupun luar Taman Nasional Kepulauan Togean tak lepas dari peran masyarakat lokal.

Selain membantu memasarkan objek wisata, masyarakat juga menjaga dan melestarikan alam di daerah tersebut.

"Termasuk ada celengan sampah ecobrick itu adalah hal yang membanggakan karena ada warga yang peduli untuk wisata dan kebersihan lingkungan," jelasnya, Sabtu 16/04.
Andriani (kanan) warga Dusun 1 Desa Tete B memperlihatkan sebuah tas yang merupakan hasil daur ulang sampah plastik. Foto : ANTARA/ (Kristina Natalia)

Pewarta: Kristina Natalia

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022