Bekasi, 12/6  - Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat adanya peningkatan jumlah tempat pembuangan sampah liar di wilayah setempat dari 82 titik pada 2011 menjadi 135 titik pada 2012.

"Penambahan tempat sampah liar sebanyak 53 titik ini hampir tersebar di 12 kecamatan Kota Bekasi akibat faktor minimnya armada pengangkut sampah dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang masih rendah," ujar Kepala Bidang Pendataan dan Pengembangan Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Ratim, di Bekasi, Senin.

Menurut dia, sebagian besar tempat sampah liar itu berada pada lahan-lahan kosong yang berdekatan jaraknya dengan pemukiman padat penduduk. Misalnya, kebun kosong dan bahu jalan.

Sampah liar tersebut dibiarkan menumpuk hingga menyebabkan polusi udara dan merusak lingkungan di sekitarnya. Petugas pengangkut sampah pun sulit mendeteksi keberadaannya.

"Hal tersebut menjadi salah satu penyebab Kota Bekasi gagal mempertahankan Adipura pada tahun ini dan malah mendapat predikat Kota Metropolitan Terkotor se-Indonesia," katanya.

Menurut dia, predikat tersebut wajar diterima Kota Bekasi dengan melihat banyaknya tempat pembuangan sampah liar. Saat ini, Kota Bekasi hanya memiliki 92 truk pengangkut sampah yang melayani 56 kelurahan di 12 kecamatan setempat.

"Setiap hari, jumlah sampah yang dibuang masyarakat Kota Bekasi mencapai 5.891 meter kubik, sedangkan yang terangkut setiap hari hanya 30--50 persennya," katanya.

Ratim mengatakan bahwa pihaknya berencana akan menambah 10 armada pengangkut sampah baru dan bak penampungan sampah yang akan ditempatkan di titik-titik penampungan sampah di setiap kelurahan.

"Saat ini, kita memiliki 100 unit kontainer bak sampah dan masih kurang untuk menampung sampah yang diproduksi masyarakat setiap harinya. Kami mengajukan penambahan sebanyak 40 unit pada tahun ini," katanya.


Andi F

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012