Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, melibatkan sejumlah tokoh masyarakat Tionghoa untuk ikut berpartisipasi menata kawasan pecinan yang terletak di Jalan Surya Kencana, seiring telah selesainya pembangunan Lawang Suryakencana sebagai ikon kota pusaka.

"Silahkan dikonsep kawasan di sekitar gerbang Surya Kencana mau ditata seperti apa, apakah akan dibangun taman, atau air mancur, kita tunggu konsepnya sembari mempersiapkan segala keperluan di lapangan," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat menemui kedatangan tokoh masyarakat Tionghoa di Balai Kota, Selasa.

Berbagai ide disampaikan oleh sejumlah tokoh masyarakat Tionghoa yang hadir diantaranya Arifin Himawan dan Guntur Santoso, mereka sepakat untuk membantu Pemerintah Kota Bogor untuk menata kawasan Pecinan di Jalan Surya Kencana.

Bima mengatakan, setelah pembangunan gerbang pecinan di Surya Kencana selesai, sebelum peresmian akan dilakukan penataan di seputar kawasan meliputi area sekitar Vihara Dhanagun. Beberapa pedagang kembang yang berada persis di pinggir gerbang akan dipindahkan, dan lokasi tersebut akan difungsikan sebagai taman.

"Terserah mau dijadikan taman, atau kolam, kita menunggu konsep dari pihak Vihara," katanya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Tionghoa, Guntur Santoso menyatakan kesiapan untuk membantu Pemerintah Kota Bogor melakukan penataan membangunan area di sekitar Gapura Pecinan Surya Kencana.

"Dulu yang membangun kios kembang itu pihak Vihara. Kami juga siap untuk membangun taman di lokasi bekas kios kembang itu, " kata Guntur.

Selain itu, pihaknya juga bersedia untuk merapikan dan membersihkan kawasan seputar gapura pecinan termasuk sekeliling Vihara Dhanagun, asalnya kawasan tersebut sudah ditata oleh pemerintah kota termasuk keberadaan pedagang kaki lima.

"Kami juga meminta, kawasan sekitar Vihara dan Kebun Raya kurang rapi dan bersih, banyak yang kencing sembarangan, sehingga bau pesing. Ini juga minta difasilitasi oleh pemerintah agar ditertibkan," kata Guntur.

Lokasi Vihara Dhanagun berdampingan langsung dengan Pasar Bogor dan Kebun Raya Bogor yang dipadati oleh pedagang kaki lima, sentral kerajinan tangan, dan juga pedagang pasar yang berjualan di luar.

"Harapan kami dengan adanya Lawang Surya Kencana ini memperkuat jati diri kawasan Pecinan di Kota Bogor. Dan tentunya, ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Bogor," kata Arifin Himawan, yang juga Ketua Basolia.

Sementara itu, Gerbang Pecinan atau Lawang Surya Kencana dibangun di depan jalan Surya Kencana dekat Vihara. Pembangunan tersebut merupakan proyek strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat melalui program Kota Pusaka.

Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Bappeda Kota Bogor, Naufal Isnaini mengatakan, saat ini pembangunan Lawang Surya Kencana sudah rampung 95 persen. Pengerjaan proyek tersebut memang mengalami keterlambatan karena persoalan teknis.

"Memang agak terlambat dari rencana pembangunan yang harusnya selesai dan diresmikan Desember ini, tetapi karena ada kendala teknis awal Januari baru bisa diresmikan. Tetapi pembangunan fisik sudah selesai, tinggal tahap akhir," katanya.

Dikatakannya, pembangunan Lawang Surya Kencana merupakan progam Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) yang menjadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama dengan pembangan Lawang Salapan atau Pilar Tugu Kujang.

"Kota Bogor merupakan salah satu dari 10 kota di Indonesia yang menjadi prioritas program P3KP," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015