Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat terus memantau harga daging sapi jelang Ramadhan 1443 Hijriah/2022 yang mengalami kenaikan dalam beberapa minggu terakhir.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor Mohamad Soleh mengatakan harga daging ditentukan oleh mekanisme pasar.
"Jumlah permintaan yang tinggi jelang Ramadhan membuat harga juga ikut naik," ujar Soleh saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Kamis.
Baca juga: Ketersediaan pangan saat Ramadan di Kota Bogor cukup dengan dukungan 200 mitra
Menurut data pemantauan harian Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUMKMdagin) Kota Bogor, kata dia, dalam beberapa minggu terakhir harga daging sapi stabil tinggi di angka Rp135.000.
Pantauan ANTARA di Pasar Anyar Bogor, harga daging sapi pada H-2 Ramadhan telah mengalami kenaikan kembali sebanyak Rp5.000 per hari ini dari Rp135.000 menjadi Rp140.000.
Salah satu pedagang, Tisna mengatakan di Pasar Anyar stok masih cukup didapat dari rumah potong hewan (RPH) Bubulak milik pemerintah.
Baca juga: DPRD minta Pemkot Bogor tekan kenaikan harga daging
Namun, harga telah mengalami kenaikan sehingga ia menjual daging sapi juga mulai naik. Untuk daging Khas dihargai Rp145.000, daging rendang Rp140.000, daging semur Rp135.000, daging iga Rp125.000 dan tulang iga Rp90.000.
Tisna menyatakan harga daging masih akan mengalami kenaikan hingga H-1 Ramadhan.
"Pastilah, besok H-1 harga Rp150.000 bisa sampai Rp160.000," kata Tisna.
Baca juga: Kata Tim Satgas Pangan: Tidak ada daging sapi oplosan di Kota Bogor
Begitupun pedagang lain, Jaelani mengatakan harga daging rata-rata telah mencapai Rp140.000 untuk daging rendang yang paling banyak dicari warga.
Akan tetapi, kata dia, kenaikan harga biasanya tidak bertahan lama, karena ketika Idul Fitri kebanyakan warga mulai berpikiran untuk liburan.
"Nanti Idul Fitri pasti turun lagi, pada liburan soalnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor Mohamad Soleh mengatakan harga daging ditentukan oleh mekanisme pasar.
"Jumlah permintaan yang tinggi jelang Ramadhan membuat harga juga ikut naik," ujar Soleh saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Kamis.
Baca juga: Ketersediaan pangan saat Ramadan di Kota Bogor cukup dengan dukungan 200 mitra
Menurut data pemantauan harian Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUMKMdagin) Kota Bogor, kata dia, dalam beberapa minggu terakhir harga daging sapi stabil tinggi di angka Rp135.000.
Pantauan ANTARA di Pasar Anyar Bogor, harga daging sapi pada H-2 Ramadhan telah mengalami kenaikan kembali sebanyak Rp5.000 per hari ini dari Rp135.000 menjadi Rp140.000.
Salah satu pedagang, Tisna mengatakan di Pasar Anyar stok masih cukup didapat dari rumah potong hewan (RPH) Bubulak milik pemerintah.
Baca juga: DPRD minta Pemkot Bogor tekan kenaikan harga daging
Namun, harga telah mengalami kenaikan sehingga ia menjual daging sapi juga mulai naik. Untuk daging Khas dihargai Rp145.000, daging rendang Rp140.000, daging semur Rp135.000, daging iga Rp125.000 dan tulang iga Rp90.000.
Tisna menyatakan harga daging masih akan mengalami kenaikan hingga H-1 Ramadhan.
"Pastilah, besok H-1 harga Rp150.000 bisa sampai Rp160.000," kata Tisna.
Baca juga: Kata Tim Satgas Pangan: Tidak ada daging sapi oplosan di Kota Bogor
Begitupun pedagang lain, Jaelani mengatakan harga daging rata-rata telah mencapai Rp140.000 untuk daging rendang yang paling banyak dicari warga.
Akan tetapi, kata dia, kenaikan harga biasanya tidak bertahan lama, karena ketika Idul Fitri kebanyakan warga mulai berpikiran untuk liburan.
"Nanti Idul Fitri pasti turun lagi, pada liburan soalnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022