Universitas Indonesia mengukuhkan Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D sebagai guru besar bidang ilmu teknik sipil Fakultas Teknik UI.
Dalam pidato pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) yang dilaksanakan secara hybrid, Prof. Mohammed Ali Berawi memaparkan pembahasan pembangunan infrastruktur, dan pentingnya perencanaan pembangunan infrastruktur bernilai tambah untuk meningkatkan kelayakan proyek.
"Infrastruktur merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, salah satunya dengan menyediakan konektivitas yang memfasilitasi masyarakat dan memobilisasi manusia, barang, dan jasa dari satu tempat ke tempat lain," kata Prof. Ali dalam keterangannya, Rabu.
Baca juga: Doktor FTUI: PFI salah satu skema pendanaan alternatif masyarakat berpendapatan tidak tetap
Ia mengatakan ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat mendukung pelayanan dasar dengan menghubungkan kegiatan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia, sehingga dapat mendorong pemerataan pembangunan nasional serta meningkatkan produktivitas, daya saing, dan peluang investasi.
Prof. Ali Berawi melakukan beberapa kajian dan penelitian pada proyek infrastruktrur di antaranya dengan mengembangkan desain konseptual infrastruktur terpadu yang disebut Public Railways and Stormwater Infrastructur (PRASTI) Tunnel, pembangunan jembatan Selat Sunda, dan Pengembangan kota cerdas untuk Ibu Kota Negara (IKN).
PRASTI Tunnel merupakan sebuah konsep pembangunan terowongan bawah tanah untuk jalur kereta yang direncanakan terintegrasi dengan saluran pengendalian banjir, sehingga diharapkan mampu memberikan nilai efisiensi dan efektifitas yang tinggi bagi pembangunan megaproyek infrastruktur.
Baca juga: FTUI: Perlu tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak limbah plastik
"Dari berbagai penelitian kami pada proyek infrastruktur telah menunjukkan bahwa dengan menghasilkan nilai tambah dalam pembangunan infrastruktur, maka penambahan pendapatan dari konsesi jenis sektor pembangunan terintegrasi lainnya akan dapat meningkatkan kelayakan proyek, sehingga manfaat pembangunan yang diperoleh dapat lebih optimal," katanya.
Oleh karena itu, efisiensi dan efektivitas pembiayaan serta penciptaan nilai tambah proyek perlu menjadi dasar perencanaan pembangunan infrastruktur dalam upaya mengoptimalkan ketersediaan dan keterbatasan pendanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pengembangan kota cerdas untuk IKN bertujuan untuk menghasilkan kota yang berketahanan (resilient) dan berkelanjutan (sustainable) dengan menghasilkan pelayanan kota yang lebih baik, termasuk dari perbaikan transportasi, sumber daya air, pembuangan limbah, sampai pelayanan kesehatan.
Baca juga: Mahasiswa Fakultas Teknik UI tawarkan penyempurnaan aplikasi PeduliLindungi
Menurut Prof. Ali Berawi, konsep smart city berkontribusi dalam pembentukan lingkungan terbangun dengan kualitas tinggi, sehat, dan regeneratif yang dimodelkan berdasarkan circular economy dan dengan dampak positif secara keseluruhan terhadap lingkungan.
Menurut Prof. Ali Berawi, Industry 4.0 muncul dengan kemajuan teknologi yang dapat menciptakan nilai tambah, mengarah pada adaptasi pola kehidupan masyarakat (Society 5.0) dan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem sumber daya alam (Nature 5.0) dalam rangka peningkatan produktivitas dan kualitas kehidupan.
"Dalam konteks sektor konstruksi dan pembangunan infrastruktur, kemajuan teknologi ini menawarkan potensi yang besar dalam meningkatkan kinerja proyek dan meningkatkan produktivitas pekerja," ujar Ali yang dikukuhkan menjadi guru besar UI ke-4 di tahun 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Dalam pidato pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) yang dilaksanakan secara hybrid, Prof. Mohammed Ali Berawi memaparkan pembahasan pembangunan infrastruktur, dan pentingnya perencanaan pembangunan infrastruktur bernilai tambah untuk meningkatkan kelayakan proyek.
"Infrastruktur merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, salah satunya dengan menyediakan konektivitas yang memfasilitasi masyarakat dan memobilisasi manusia, barang, dan jasa dari satu tempat ke tempat lain," kata Prof. Ali dalam keterangannya, Rabu.
Baca juga: Doktor FTUI: PFI salah satu skema pendanaan alternatif masyarakat berpendapatan tidak tetap
Ia mengatakan ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat mendukung pelayanan dasar dengan menghubungkan kegiatan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia, sehingga dapat mendorong pemerataan pembangunan nasional serta meningkatkan produktivitas, daya saing, dan peluang investasi.
Prof. Ali Berawi melakukan beberapa kajian dan penelitian pada proyek infrastruktrur di antaranya dengan mengembangkan desain konseptual infrastruktur terpadu yang disebut Public Railways and Stormwater Infrastructur (PRASTI) Tunnel, pembangunan jembatan Selat Sunda, dan Pengembangan kota cerdas untuk Ibu Kota Negara (IKN).
PRASTI Tunnel merupakan sebuah konsep pembangunan terowongan bawah tanah untuk jalur kereta yang direncanakan terintegrasi dengan saluran pengendalian banjir, sehingga diharapkan mampu memberikan nilai efisiensi dan efektifitas yang tinggi bagi pembangunan megaproyek infrastruktur.
Baca juga: FTUI: Perlu tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak limbah plastik
"Dari berbagai penelitian kami pada proyek infrastruktur telah menunjukkan bahwa dengan menghasilkan nilai tambah dalam pembangunan infrastruktur, maka penambahan pendapatan dari konsesi jenis sektor pembangunan terintegrasi lainnya akan dapat meningkatkan kelayakan proyek, sehingga manfaat pembangunan yang diperoleh dapat lebih optimal," katanya.
Oleh karena itu, efisiensi dan efektivitas pembiayaan serta penciptaan nilai tambah proyek perlu menjadi dasar perencanaan pembangunan infrastruktur dalam upaya mengoptimalkan ketersediaan dan keterbatasan pendanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pengembangan kota cerdas untuk IKN bertujuan untuk menghasilkan kota yang berketahanan (resilient) dan berkelanjutan (sustainable) dengan menghasilkan pelayanan kota yang lebih baik, termasuk dari perbaikan transportasi, sumber daya air, pembuangan limbah, sampai pelayanan kesehatan.
Baca juga: Mahasiswa Fakultas Teknik UI tawarkan penyempurnaan aplikasi PeduliLindungi
Menurut Prof. Ali Berawi, konsep smart city berkontribusi dalam pembentukan lingkungan terbangun dengan kualitas tinggi, sehat, dan regeneratif yang dimodelkan berdasarkan circular economy dan dengan dampak positif secara keseluruhan terhadap lingkungan.
Menurut Prof. Ali Berawi, Industry 4.0 muncul dengan kemajuan teknologi yang dapat menciptakan nilai tambah, mengarah pada adaptasi pola kehidupan masyarakat (Society 5.0) dan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem sumber daya alam (Nature 5.0) dalam rangka peningkatan produktivitas dan kualitas kehidupan.
"Dalam konteks sektor konstruksi dan pembangunan infrastruktur, kemajuan teknologi ini menawarkan potensi yang besar dalam meningkatkan kinerja proyek dan meningkatkan produktivitas pekerja," ujar Ali yang dikukuhkan menjadi guru besar UI ke-4 di tahun 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022