New York (Antara/Xinhua/Antara Megapolitan) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena Federal Reserve memutuskan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir.

Sementara itu, bank sentral di Jepang dan Eropa diperkirakan akan melepaskan stimulus lebih lanjut untuk mendorong perekonomian mereka yang melambat.

Bank sentral AS pada Rabu mengumumkan keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menandai akhir dari sebuah era pelonggaran kebijakan moneter yang luar biasa.

Mengingat peningkatan yang cukup besar dalam kondisi-konsisi pasar tenaga kerja tahun ini dan cukup yakin bahwa inflasi akan naik, The Fed memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga federal funds menjadi 0,25-0,5 persen, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri  pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu.

Para analis mengatakan perbedaan kebijakan antara The Fed dan bank-bank sentral lainnya telah mendorong arus investasi ke Amerika Serikat sehingga mendorong greenback menguat.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 1,39 persen menjadi 99,233 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0811 dolar AS dari 1,0968 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4884 dolar AS dari 1,5054 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7117 dolar AS dari 0,7253 dolar.

Dolar AS dibeli 122,82 yen Jepang, lebih tinggi dari 121,89 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9971 franc Swiss dari 0,9835 franc Swiss dan menguat menjadi 1,3960 dolar Kanada dari 1,3773 dolar Kanada.  

Penerjemah: A. Suhendar.

    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015