Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan studi banding untuk meningkatkan wawasan pemasaran pertanian sehingga produk petani bisa terserap pasar dengan baik.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, Minggu, mengatakan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan.
Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang paling menjanjikan karena akses pasar yang sudah terbuka lebar.
"Bicara pertanian adalah sumber daya yang paling pasti. Sebab semua potensinya sudah terbuka lebar dan sangat menjanjikan," kata Mentan.
Baca juga: Kementan tingkatkan kapasitas penyuluh pertanian di kawasan "food estate"
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan petani yang memiliki jiwa wirausaha tinggi yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produksi bertambah, bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional.
Saat ini semakin banyak milenial yang terjun ke pertanian, namun tak jarang yang jatuh bertumbangan karena kurangnya skill analisa pasar yang kurang.
Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat, kata dia, akan lebih bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan untuk memasarkan produk akan berjalan dengan baik dan keuntungan yang didapatkan akan meningkat.
"Pemerintah dalam hal ini Kementan selalu siap untuk mendampingi dan memfasilitasi generasi milenial yang ingin sukses menggali dan mengelola sektor pertanian," lanjut Dedi.
Baca juga: Kementan-IPB kerja sama tingkatkan kualitas SDM pertanian berkualitas
Ia juga meminta agar seluruh insan pertanian khususnya generasi milenial untuk cermat melihat peluang dan memanfaatkan peluang tersebut menjadi ladang penghasilan.
Dedi menambahkan petani milenial harus bisa memanfaatkan Industri 4.0 untuk kepentingan pertanian Indonesia.
"Mereka harus menguasai seluruh inovasi teknologi pertanian, menguasai peluang pasar, bila perlu melakukan market inteligen dalam menentukan pasarnya," jelas Dedi.
Salah satu program Kementan yang fokus pada pengembangan SDM pertanian adalah Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) yang fokus mencetak generasi milenial pertanian andal, kreatif, profesional, inovatif, dan unggul.
Baca juga: Kementan dorong pengembangan gula merah kurangi ketergantungan gula pasir
Untuk membuka wawasan terkait peluang pasar, Program YESS mengajak seluruh pelaksana baik di tingkat pusat maupun daerah seperti District Implementation Team (DIT), District Coordination Team (DCT) dan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di wilayah sasaran Program YESS untuk melakukan studi banding antar provinsi ke DI Yogyakarta pada tanggal 23-25 Maret 2022.
Kegiatan studi banding yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dimulai dengan mengunjungi pasar lelang cabai yang berlokasi di kabupaten Sleman, peserta studi banding dapat melihat metode yang digunakan di pasar lelang dan dapat diaplikasikan di daerahnya masin-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, Minggu, mengatakan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan.
Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang paling menjanjikan karena akses pasar yang sudah terbuka lebar.
"Bicara pertanian adalah sumber daya yang paling pasti. Sebab semua potensinya sudah terbuka lebar dan sangat menjanjikan," kata Mentan.
Baca juga: Kementan tingkatkan kapasitas penyuluh pertanian di kawasan "food estate"
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan petani yang memiliki jiwa wirausaha tinggi yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produksi bertambah, bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional.
Saat ini semakin banyak milenial yang terjun ke pertanian, namun tak jarang yang jatuh bertumbangan karena kurangnya skill analisa pasar yang kurang.
Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat, kata dia, akan lebih bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan untuk memasarkan produk akan berjalan dengan baik dan keuntungan yang didapatkan akan meningkat.
"Pemerintah dalam hal ini Kementan selalu siap untuk mendampingi dan memfasilitasi generasi milenial yang ingin sukses menggali dan mengelola sektor pertanian," lanjut Dedi.
Baca juga: Kementan-IPB kerja sama tingkatkan kualitas SDM pertanian berkualitas
Ia juga meminta agar seluruh insan pertanian khususnya generasi milenial untuk cermat melihat peluang dan memanfaatkan peluang tersebut menjadi ladang penghasilan.
Dedi menambahkan petani milenial harus bisa memanfaatkan Industri 4.0 untuk kepentingan pertanian Indonesia.
"Mereka harus menguasai seluruh inovasi teknologi pertanian, menguasai peluang pasar, bila perlu melakukan market inteligen dalam menentukan pasarnya," jelas Dedi.
Salah satu program Kementan yang fokus pada pengembangan SDM pertanian adalah Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) yang fokus mencetak generasi milenial pertanian andal, kreatif, profesional, inovatif, dan unggul.
Baca juga: Kementan dorong pengembangan gula merah kurangi ketergantungan gula pasir
Untuk membuka wawasan terkait peluang pasar, Program YESS mengajak seluruh pelaksana baik di tingkat pusat maupun daerah seperti District Implementation Team (DIT), District Coordination Team (DCT) dan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di wilayah sasaran Program YESS untuk melakukan studi banding antar provinsi ke DI Yogyakarta pada tanggal 23-25 Maret 2022.
Kegiatan studi banding yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dimulai dengan mengunjungi pasar lelang cabai yang berlokasi di kabupaten Sleman, peserta studi banding dapat melihat metode yang digunakan di pasar lelang dan dapat diaplikasikan di daerahnya masin-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022