Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendirikan pusat promosi produksi budi daya ikan hias di Desa Laladaon, Kecamatan Ciomas.

Sarana dari Kementerian Kelutan dan Perikanan itu diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi di wilayah tersebut, kata Bupati Bogor Nurhayati saat meresmikan Pusat Promosi dan Produksi non-Konsumsi Budi Daya Ikan Hias di Bogor, Senin.

"Pusat promosi produksi budi daya ikan hias ini memberikan kesempatan serta kemudahan bagi pembudi daya di Kabupaten Bogor untuk mempromosikan serta meningkatkan produksinya," katanya.

Dikatakannya, keberadaan pusat promosi produksi budi daya ikan hias selain memberikan kesempatan bagi para pembudi daya untuk memasarkan produknya, juga menjadi peluang untuk mendatangkan investor dan konsumen lebih luas lagi baik skala lokal, nasional maupun internasional.

"Kita manfaatkan keberadaan pusat promosi produksi budi daya ikan hias ini untuk meningkatkan daya saing produksi perikanan Kabupaten Bogor baik di pasar lokal maupun nasional dan ekspor," katanya.

Ia mengatakan, sektor perikanan budi daya ikan hias di wilayah Kabupaten Bogor cukup potensial, pemerintah daerah menargetkan untuk menjadi penghasil produksi benih ikan hias terbanyak di Indonesia.

"Dalam kurun waktu lima tahun produksi ikan hias di Kabupaten Bogor terus meningkat," katanya.

Dijelaskannya, produksi ikan hias meningkat sebesar 109, 82 persen yakni dari 112 juta ekor di tahun 2010, menjadi 235 juta ekor pada tahun 2014. Dan di tahun 2015, produksi meningkatan mencapai 243 juta ekor.

"Peningkatan juga terjadi pada jumlah areal usaha sebesar 13,84 persen yakni dari 30,85 hektare di 2010 menjadi 35,12 hektar di 2014," katanya.

Ia juga mengatakan, pada tahun 2014 terdapat 587 RTP bidang usaha ikan hias, baik yang sudah berbentuk perusahaan besar maupun skala usaha kecil dan menengah yang tersebar di 18 kecamatan.

"Perkembangan ekspor ikan hias juga meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Dikatakannya, pada tahun 2010 nilai ekspor ikan hias Kabupaten Bogor sebesar Rp14,7 miliar, dan meningkat di tahun 2014 menjadi Rp45 miliar.

"Pemkab Bogor berupaya terus mengoptimalkan potensi budi daya ikan hias dengan memberikan fasilitas secara maksimal, baik berupa kebijakan, maupun sarana dan prasaran," katanya.

Nurhayanti menambahkan, komitmen untuk memajukan sektor budidaya ikan hias diharapkan dapat mendorong tumbuhnya iklim usaha yang kondusif serta memberikan perlindungan dan pengembangan usaha bagi kelompok budi daya.

Sementara itu, Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan, Direktorat Produk Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Maman Hermawan, mengatakan, ikan hias merupakan salah satu komoditas andalan yang memerlukan penguatan intensif dalam persaingan di pasar internasional.

"Dengan adanya tempat pusat pemasaran produk ikan non konsumsi di Kabupaten Bogor ini, menguatkan nilai jual ikan hias Indonesia menjadi lima besar di dunia," katanya.

Ia mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan terus memaksimalkan eksport budi daya ikan pada tahun 2020, dengan harapan posisi Indonesia yang saat ini berada di urutan keempat setelah Singapura, Jepang dan Spanyol, dapat menjadi yang pertama di dunia.

"Upaya yang dilakukan terus meningkatkan sarana dan infrastruktur budi daya ikan hias dengan memberikan bantuan fasilitas di seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015