Bogor (Antara Megapolitan) - Direktorat Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor mencatat sebanyak 28 orang mahasiswa terserang penyakit Hepatitis A dan kini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit dan ada juga di rumah orang tuanya.
"Dari hasil inventarisasi yang dilakukan tim dari BEM IPB dan kampus, tercatat 28 orang yang dirawat karena Hepatitis A, tiga di antaranya sudah pulih dan diperbolehkan pulang," kata Direktur Kemahasiswaan IPB Sugeng Santoso dalam keterangan persnya kepada wartawan di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Sugeng mengatakan, 25 mahasiswa yang masih dirawat di rumah sakit ini tersebar lokasinya di dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi dan Klinik Kartili.
"Jadi yang dirawat di rumah sakit ada 23 orang, dua orang menjalani pengobatan di rumah orang tuannya," katanya.
Ia mengatakan, mahasiswa yang terserang penyakit Hepatitis A tersebut berasal dari berbagai departemen atau jurusan dan fakultas. Mereka kebanyakan merupakan mahasiswa yang tinggal indekos di luar kampus.
"Cuma satu mahasiswa yang tinggal di asrama putra karena masih angkatan pertama. Sisanya tinggal di rumah kos di luar kampus," katanya.
Sugeng juga mengklarifikasi satu orang mahasiswa atas nama Senna Desvia Hutapea dari Fakultas Kehutanan yang dikabarkan meninggal dunia karena Hepatitis A, tetapi karena Hepatitis B.
"Kami sudah melakukan pengecekan, berdasarkan keterangan medis dari pihak rumah sakit almarhuman meninggal dunia karena Hepatitis B, bukan karena Hepatitis A," katanya.
Menurutnya, pihak kampus sudah mengambil langkah antisipatif mengingat kasus tersebut tergolong kejadian luar biasa, karena jumlah mahasiswa yang terjangkit cukup banyak, kejadian bersamaan dalam waktu dekat dan untuk pertama kalinya.
"Karena penyakit ini tergolong menular, IPB melakukan beberapa langkah antisipasi jangan sampai penularan terjadi lebih luas lagi," katanya.
Sebelumnya ramai diberitakan belasan mahasiswa IPB terserang penyakit Hepatitis A, satu di antaranya meninggal dunia setelah dipulangkan ke rumahnya di Medan, Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Dari hasil inventarisasi yang dilakukan tim dari BEM IPB dan kampus, tercatat 28 orang yang dirawat karena Hepatitis A, tiga di antaranya sudah pulih dan diperbolehkan pulang," kata Direktur Kemahasiswaan IPB Sugeng Santoso dalam keterangan persnya kepada wartawan di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Sugeng mengatakan, 25 mahasiswa yang masih dirawat di rumah sakit ini tersebar lokasinya di dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi dan Klinik Kartili.
"Jadi yang dirawat di rumah sakit ada 23 orang, dua orang menjalani pengobatan di rumah orang tuannya," katanya.
Ia mengatakan, mahasiswa yang terserang penyakit Hepatitis A tersebut berasal dari berbagai departemen atau jurusan dan fakultas. Mereka kebanyakan merupakan mahasiswa yang tinggal indekos di luar kampus.
"Cuma satu mahasiswa yang tinggal di asrama putra karena masih angkatan pertama. Sisanya tinggal di rumah kos di luar kampus," katanya.
Sugeng juga mengklarifikasi satu orang mahasiswa atas nama Senna Desvia Hutapea dari Fakultas Kehutanan yang dikabarkan meninggal dunia karena Hepatitis A, tetapi karena Hepatitis B.
"Kami sudah melakukan pengecekan, berdasarkan keterangan medis dari pihak rumah sakit almarhuman meninggal dunia karena Hepatitis B, bukan karena Hepatitis A," katanya.
Menurutnya, pihak kampus sudah mengambil langkah antisipatif mengingat kasus tersebut tergolong kejadian luar biasa, karena jumlah mahasiswa yang terjangkit cukup banyak, kejadian bersamaan dalam waktu dekat dan untuk pertama kalinya.
"Karena penyakit ini tergolong menular, IPB melakukan beberapa langkah antisipasi jangan sampai penularan terjadi lebih luas lagi," katanya.
Sebelumnya ramai diberitakan belasan mahasiswa IPB terserang penyakit Hepatitis A, satu di antaranya meninggal dunia setelah dipulangkan ke rumahnya di Medan, Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015