Gedung baru Madrasah Tsanawiyah (MTS) Jamiatul Huda di Kampung Galang, Desa Sukamukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diresmikan usai dibangun melalui dana tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan.
"Banyak pengusaha di Kabupaten Bekasi tapi baru Haji Tono sahabat saya yang muncul membantu warga. Saya bangga dengan beliau, seandainya banyak pengusaha seperti dia, masyarakat Bekasi pasti sejahtera," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Soleman di Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kamis.
Sebanyak empat ruang kelas di sekolah itu sebelumnya nyaris ambruk namun kini telah disulap menjadi lima ruang kelas baru lengkap dengan meja kursi setelah dibangun ulang PT Harrosa Darma Nusantara menggunakan anggaran perusahaan sebesar Rp1,1 miliar.
Lokasi sekolah itu sebetulnya tidak jauh dari kawasan industri serta komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi hanya saja tidak pernah tersentuh pembangunan bahkan hingga ke akses jalan menuju perkampungan tersebut terbilang sangat memprihatinkan.
Baca juga: BBWM realisasikan pembangunan sekolah sungai di Muaragembong Bekasi
Soleman mengakui bahwa pembangunan infrastruktur di wilayahnya berjalan lamban meski legislatif sudah memperjuangkan melalui sejumlah skema mulai dari pokok pikiran anggota dewan hingga musyawarah perencanaan pembangunan.
"Kami di dewan akan terus perjuangkan demi kesejahteraan warga Kabupaten Bekasi termasuk membuka akses jalan perkampungan ke kawasan industri seperti di Lippo dan Jababeka karena pembukaan akses itu akan menghidupkan roda perekonomian masyarakat," katanya.
Kepala MTS Jamiatul Huda Awaludin Ahmad mewakili yayasan mengapresiasi perusahaan atas kontribusi besar bagi kelanjutan pendidikan di sekolah tempatnya bekerja.
"Awalnya kami bingung karena bangunan miring dan nyaris roboh tapi ada keajaiban setelah tim Harrosa datang untuk survei. Alhamdulillah sekarang sudah diresmikan ruang kelas baru beserta toilet dan meja kursi," katanya.
Baca juga: Lippo Cikarang dukung Kabupaten Bekasi jadi kawasan layak anak
Dia mengatakan sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Jamiatul Huda (Yapija) ini sudah berdiri sejak 1962 dengan bangunan awal Madrasah Ibtidaiyah sedangkan MTS Jamiatul Huda baru dibangun tahun 2002.
"Madrasah ini membantu masyarakat sekitar yang tidak mampu namun kini izinkan kami memperkenalkan sekolah ini bukan hanya bagi masyarakat Desa Sukamukti melainkan seluruh masyarakat Kecamatan Bojongmangu. Semoga selama bangunan ini digunakan untuk dunia pendidikan, selama itu pula Insya Allah pahalanya akan mengalir terus kepada Bapak Haji Hartono," ucapnya.
Camat Bojongmangu Agung Suganda turut mengucapkan terima kasih atas kontribusi pihak swasta di wilayahnya termasuk pembangunan sarana pendidikan yang terbilang megah ini.
"Bahkan sepengetahuan saya, Kantor Desa Sukamukti juga sudah bagus berkat Harrosa, pembangunan jalan lingkungan di sini juga berkat beliau. Kami saja tidak mampu, desa juga belum mampu. Hari ini sekolah dan bantuan ambulans untuk tiga desa, Pasirranji, Sukasejati, dan Sukamukti ini. Sumbangsih yang sangat besar," katanya.
Baca juga: Dana tanggung jawab sosial perusahaan di Bekasi capai Rp7,5 miliar
Direktur Utama PT Harrosa Darma Nusantara Hartono Muhammad Fadli mengatakan dirinya hanya bagian kecil dari masyarakat Kabupaten Bekasi yang mencoba bergerak untuk warga.
"Kalau Bekasi ingin bersinar, pendidikan harus diutamakan untuk merubah perekonomian masyarakat. Daya juang pendidikan di kita masih lemah, asal ada. Asal ada sekolah, asal ada guru, siswa, dan asal jalan. Harus ada motivasi, daya juang yang tinggi. Semoga di sekolah ini ada secercah harapan, ke depan saya ingin ada laboratorium komputer. Jadi seimbang antara ilmu pendidikan, agama, dan teknologi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Banyak pengusaha di Kabupaten Bekasi tapi baru Haji Tono sahabat saya yang muncul membantu warga. Saya bangga dengan beliau, seandainya banyak pengusaha seperti dia, masyarakat Bekasi pasti sejahtera," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Soleman di Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kamis.
Sebanyak empat ruang kelas di sekolah itu sebelumnya nyaris ambruk namun kini telah disulap menjadi lima ruang kelas baru lengkap dengan meja kursi setelah dibangun ulang PT Harrosa Darma Nusantara menggunakan anggaran perusahaan sebesar Rp1,1 miliar.
Lokasi sekolah itu sebetulnya tidak jauh dari kawasan industri serta komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi hanya saja tidak pernah tersentuh pembangunan bahkan hingga ke akses jalan menuju perkampungan tersebut terbilang sangat memprihatinkan.
Baca juga: BBWM realisasikan pembangunan sekolah sungai di Muaragembong Bekasi
Soleman mengakui bahwa pembangunan infrastruktur di wilayahnya berjalan lamban meski legislatif sudah memperjuangkan melalui sejumlah skema mulai dari pokok pikiran anggota dewan hingga musyawarah perencanaan pembangunan.
"Kami di dewan akan terus perjuangkan demi kesejahteraan warga Kabupaten Bekasi termasuk membuka akses jalan perkampungan ke kawasan industri seperti di Lippo dan Jababeka karena pembukaan akses itu akan menghidupkan roda perekonomian masyarakat," katanya.
Kepala MTS Jamiatul Huda Awaludin Ahmad mewakili yayasan mengapresiasi perusahaan atas kontribusi besar bagi kelanjutan pendidikan di sekolah tempatnya bekerja.
"Awalnya kami bingung karena bangunan miring dan nyaris roboh tapi ada keajaiban setelah tim Harrosa datang untuk survei. Alhamdulillah sekarang sudah diresmikan ruang kelas baru beserta toilet dan meja kursi," katanya.
Baca juga: Lippo Cikarang dukung Kabupaten Bekasi jadi kawasan layak anak
Dia mengatakan sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Jamiatul Huda (Yapija) ini sudah berdiri sejak 1962 dengan bangunan awal Madrasah Ibtidaiyah sedangkan MTS Jamiatul Huda baru dibangun tahun 2002.
"Madrasah ini membantu masyarakat sekitar yang tidak mampu namun kini izinkan kami memperkenalkan sekolah ini bukan hanya bagi masyarakat Desa Sukamukti melainkan seluruh masyarakat Kecamatan Bojongmangu. Semoga selama bangunan ini digunakan untuk dunia pendidikan, selama itu pula Insya Allah pahalanya akan mengalir terus kepada Bapak Haji Hartono," ucapnya.
Camat Bojongmangu Agung Suganda turut mengucapkan terima kasih atas kontribusi pihak swasta di wilayahnya termasuk pembangunan sarana pendidikan yang terbilang megah ini.
"Bahkan sepengetahuan saya, Kantor Desa Sukamukti juga sudah bagus berkat Harrosa, pembangunan jalan lingkungan di sini juga berkat beliau. Kami saja tidak mampu, desa juga belum mampu. Hari ini sekolah dan bantuan ambulans untuk tiga desa, Pasirranji, Sukasejati, dan Sukamukti ini. Sumbangsih yang sangat besar," katanya.
Baca juga: Dana tanggung jawab sosial perusahaan di Bekasi capai Rp7,5 miliar
Direktur Utama PT Harrosa Darma Nusantara Hartono Muhammad Fadli mengatakan dirinya hanya bagian kecil dari masyarakat Kabupaten Bekasi yang mencoba bergerak untuk warga.
"Kalau Bekasi ingin bersinar, pendidikan harus diutamakan untuk merubah perekonomian masyarakat. Daya juang pendidikan di kita masih lemah, asal ada. Asal ada sekolah, asal ada guru, siswa, dan asal jalan. Harus ada motivasi, daya juang yang tinggi. Semoga di sekolah ini ada secercah harapan, ke depan saya ingin ada laboratorium komputer. Jadi seimbang antara ilmu pendidikan, agama, dan teknologi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022