Bogor (Antara Megapolitan) - PT Astra Internasional Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pertanian di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Astra dan Pemerintah Kabupaten Bogor sepakat untuk mendirikan SMK rintisan yang mengacu kepada potensi dari daerah tersebut," kata Direktur PT Astra Internasional Tbk Paulus Bambang Widjanarko dalam peletakan batu pertama pembangunan gedung SMK Negeri 1 Leuwiliang, Selasa.
Dikatakannya, gedung SMK Negeri 1 Leuwiliang dibangun di atas lahan seluas 10.000 meter persegi dengan luas bangunan 3.147 meter persegi yang terdiri dari ruang kelas, kantor, perpustakaan, work stop, teaching factory, ruang laboratorium, kantin, mushola, aula, UKS dan fasilitas lainnya.
"Sumbangsih ini menjadi wujud dari filosofi Astra menjadi aset yang bermanfaat bagi bangsa dan negara," katanya.
Paulus mengatakan, melalui yayasan pendidikan Astra membantu pengembangan pendidikan sekolah yang terletak di daerah prasejahtera, agar semua anak memiliki kesempatan yang sama mendapat pendidikan sehingga bisa tumbuh menjadi anak bangsa yang cerdas, mandiri, serta peduli pada pembangunan di daerah asal.
Ketua Yayasan Pendidikan Astra MDR, Arietta Adrianti mengatakan, SMK Negeri 1 Leuwiliang rintisan sudah dimulai sejak 2011 dengan menumpang gedung SMP Negeri 1 yang sudah lebih dulu dibina dan direnovasi oleh Astra.
"Tidak hanya membangun gedung sekolah, kepala sekolah dan guru di SMK Negeri Leuwiliang juga mendapat serangkaian pendidikan, pelatihan serta pendampingan untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang teknologi pengelola hasil pertanian," katanya.
Bupati Bogor Nurhayanti mengapresiasi peran dan kepedulian swasta seperti Astra dalam membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Kabupaten Bogor melalui penguatan pendidikan.
"Ini merupakan partisipasi dan dukungan dari Astra melalui dana CSR-nya (tanggung jawab sosial perusahaan) mendukung salah satu indikator meningkatnya derajat masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya Leuwiliang," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Bogor memiliki penduduk sepadat Singapura yakni 5,3 juta jiwa. Jumlah tersebut menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten untuk meningkatkan keunggulan masyarakat melalui koperatif, menjadi keunggulan kompetitif dengan meningkatkan sumber daya manusia.
"Kabupaten Bogor memiliki perhatian khusus di pendidikan untuk mendukung visi menjadi kabupaten termaju di Indonesia," katanya.
SMK Negeri 1 Leuwiliang kini sudah meluluskan dua angkatan dengan jumlah 140 siswa. Di tahun ajaran 2015 ini, sekolah kejuruan TPHP tersebut memiliki enam rombongan belajar terdiri dari 217 siswa. Ditargetkan, pembangunan gedung sekolah senilai Rp 19 miliar akan selesai dalam waktu satu tahun, dan diresmikan Desember 2016 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Astra dan Pemerintah Kabupaten Bogor sepakat untuk mendirikan SMK rintisan yang mengacu kepada potensi dari daerah tersebut," kata Direktur PT Astra Internasional Tbk Paulus Bambang Widjanarko dalam peletakan batu pertama pembangunan gedung SMK Negeri 1 Leuwiliang, Selasa.
Dikatakannya, gedung SMK Negeri 1 Leuwiliang dibangun di atas lahan seluas 10.000 meter persegi dengan luas bangunan 3.147 meter persegi yang terdiri dari ruang kelas, kantor, perpustakaan, work stop, teaching factory, ruang laboratorium, kantin, mushola, aula, UKS dan fasilitas lainnya.
"Sumbangsih ini menjadi wujud dari filosofi Astra menjadi aset yang bermanfaat bagi bangsa dan negara," katanya.
Paulus mengatakan, melalui yayasan pendidikan Astra membantu pengembangan pendidikan sekolah yang terletak di daerah prasejahtera, agar semua anak memiliki kesempatan yang sama mendapat pendidikan sehingga bisa tumbuh menjadi anak bangsa yang cerdas, mandiri, serta peduli pada pembangunan di daerah asal.
Ketua Yayasan Pendidikan Astra MDR, Arietta Adrianti mengatakan, SMK Negeri 1 Leuwiliang rintisan sudah dimulai sejak 2011 dengan menumpang gedung SMP Negeri 1 yang sudah lebih dulu dibina dan direnovasi oleh Astra.
"Tidak hanya membangun gedung sekolah, kepala sekolah dan guru di SMK Negeri Leuwiliang juga mendapat serangkaian pendidikan, pelatihan serta pendampingan untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang teknologi pengelola hasil pertanian," katanya.
Bupati Bogor Nurhayanti mengapresiasi peran dan kepedulian swasta seperti Astra dalam membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Kabupaten Bogor melalui penguatan pendidikan.
"Ini merupakan partisipasi dan dukungan dari Astra melalui dana CSR-nya (tanggung jawab sosial perusahaan) mendukung salah satu indikator meningkatnya derajat masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya Leuwiliang," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Bogor memiliki penduduk sepadat Singapura yakni 5,3 juta jiwa. Jumlah tersebut menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten untuk meningkatkan keunggulan masyarakat melalui koperatif, menjadi keunggulan kompetitif dengan meningkatkan sumber daya manusia.
"Kabupaten Bogor memiliki perhatian khusus di pendidikan untuk mendukung visi menjadi kabupaten termaju di Indonesia," katanya.
SMK Negeri 1 Leuwiliang kini sudah meluluskan dua angkatan dengan jumlah 140 siswa. Di tahun ajaran 2015 ini, sekolah kejuruan TPHP tersebut memiliki enam rombongan belajar terdiri dari 217 siswa. Ditargetkan, pembangunan gedung sekolah senilai Rp 19 miliar akan selesai dalam waktu satu tahun, dan diresmikan Desember 2016 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015