Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menggelar apel kesiapsiagaan bencana setelah ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai daerah rawan bencana.

"BNPB menetapkan Kabupaten Bogor sebagai salah satu daerah dengan tingkat kerentanan sedang dalam kerawanan bencana, atau urutan ke-287 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia,” ungkap Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan usai memimpin apel di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Selasa.

Ia menyebutkan Kabupaten Bogor secara geografi dan topografi terbilang labil sehingga rawan longsor, angin puting beliung dan banjir.

Baca juga: 12.208 jiwa di Desa Bojongkulur Bogor terdampak banjir luapan Sungai Cileungsi

Menurut Iwan, apel tersebut untuk memantapkan kesiapsiagaan personel dan materi dalam mengantisipasi bencana alam akibat meningkatnya intensitas hujan dan angin kencang di wilayah Kabupaten Bogor.

“Kepada seluruh personel gabungan yang akan bertugas, saya minta agar memaksimalkan kesiapsiagaan, pengawasan dan sinergi dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam,” ujar Iwan.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan mencatat ada sebanyak 1.283 kejadian bencana di Kabupaten Bogor selama tahun 2021.

Baca juga: Hujan disertai angin kencang di Kabupaten Bogor Senin sore akibatkan delapan kejadian bencana

"Ada 1.283 bencana yang terjadi. Itu tersebar di 320 desa dan kelurahan yang ada di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor," paparnya.

Menurutnya, dari total 1.283 bencana, tanah longsor menjadi kategori bencana alam yang paling banyak terjadi di Kabupaten Bogor sepanjang tahun lalu, yakni sebanyak 513 kejadian, disusul angin kencang sebanyak 449 bencana, dan 112 bencana banjir.

Yani Hassan menyebutkan bahwa sedikitnya ada 74.084 warga yang menjadi korban bencana dalam setahun di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Ada 57 keluarga terdampak bencana pergeseran tanah di Sukamakmur Bogor

"Dari 74.084 warga yang menjadi korban, 28 warga meninggal dunia, 1 luka berat, 3 luka sedang, 15 luka ringan, 559 warga mengungsi," beber Yani.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022