Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa digitalisasi dapat memberikan nilai tambah tersendiri di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, hingga kesehatan.

"Percepatan digitalisasi ekonomi, menciptakan peluang yang merata dan beragam, dan mendorong kesempatan dan produktivitas untuk menghasilkan nilai tambah," kata Airlangga, dikutip dari keterangan pers bersama East Ventures, Senin.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa efisiensi dapat dicapai melalui digitalisasi pada sistem pemerintahan.

"Pemerintah saat ini ingin sistem yang lebih efisien dan cara untuk mencapai hal tersebut salah satunya dengan penerapan digitalisasi. Dengan digitalisasi semua akan terkoneksi, korupsi akan berkurang, efisiensi akan bagus, dan kita akan lebih kompetitif," kata Luhut.

Luhut mengatakan digitalisasi mulai banyak diterapkan di pemerintahan, contohnya adalah pada pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan sistem e-katalog.

Menambahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa standardisasi data yang dilakukan dengan digitalisasi dapat mendorong terciptanya ekonomi digital di sektor kesehatan.

"Standarisasi data kesehatan dapat diintegrasikan ke platform, baik itu di obat-obatan, vaksinasi, rumah sakit, laboratorium. Harapannya startup dapat mengembangkan dan menggunakan platform tersebut," kata Budi.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Karantina bagi jamaah umrah dan PPLN jadi 1 hari
Baca juga: AMPI Jabar dorong Airlangga Hartarto dengan Ridwan Kamil di Pemilu 2024

Ia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi digital tidak terlepas dari peran berbagai pemangku kepentingan di berbagai sektor.

Transformasi digital ikut berkembang dan berkontribusi terhadap sektor-sektor esensial yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, misalnya sektor logistik, fintech, edutech, dan healthtech. Transformasi digital juga telah lebih dahulu menyentuh sektor pariwisata dan e-commerce.

Selain itu Budi menjelaskan cara penanganan dan pemantauan COVID-19 di Indonesia yang telah mengadopsi digitalisasi. Aplikasi PeduliLindungi dan berbagai layanan kesehatan dari Kementerian Kesehatan yang bisa diakses melalui telemedicine semuanya telah berbasis online.

Menurut Partner dan NextLevel Leader PwC Indonesia Radju Munusamy, infrastruktur TIK menjadi landasan fundamental yang dapat dibutuhkan lintas sektor dan lembaga dalam menyongsong era keemasan digital Indonesia.

Penguatan infrastruktur TIK memungkinkan digitalisasi di berbagai aspek, sehingga mengakselerasi terciptanya pemerintah digital, masyarakat digital, serta bisnis digital.

Aspek-aspek tersebut juga perlu diperkokoh oleh penerapan prinsip berkelanjutan atau Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk menjaga pertumbuhan ekonomi digital secara jangka panjang.

Baca juga: Menko Airlangga targetkan perdagangan RI-Korsel capai 20 miliar dolar AS

Radju mengatakan, ada lima aspek yang perlu diperhatikan.

Yaitu percepatan pembangunan infrastruktur TIK yang dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi digital yang lebih merata; menciptakan pemerintahan digital yang berfokus pada efisiensi dan transparansi; mengembangkan kemampuan talenta digital melalui peningkatan sistem pendidikan dan keterampilan.

"Selanjutnya, memfokuskan peningkatan adopsi teknologi digital di berbagai sektor, serta menerapkan prinsip keberlanjutan untuk mencapai era keemasan ekonomi digital," kata Radju.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022