Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat terus mendorong perbaikan sektor pertanian mulai dari produksi benih lokal hingga perbaikan infrastruktur dengan target produksi padi meningkat di tahun 2018.

"Pemkab Bogor juga terus melakukan pembinaan kepada para petani dan menyediakan lahan pertanian sehingga 2018 kebutuhan padi tercapai," kata Bupati Bogor Nurhayanti di Cibinong, Minggu.

Ia mengatakan Kabupaten Bogor menargetkan dapat menghasilkan benih padi lokal yang bersertifikat untuk memenuhi kebutuhan benih di tingkat petani.

Kebutuhan benih di petani sebesar 1.000 ton dan saat ini pemerintah baru bisa memenuhi mencapai 225 ton.

"Kebutuhan beras di Kabupaten Bogor masih satu juta ton. Jumlah ini baru dapat dipenuhi 70 persen. Kita masih membutuhkan benih dari daerah lainnya," kata dia.

Dikatakannya, upaya untuk meningkatkan produksi pertanian padi terus didorong dengan meningkatkan infrastruktur di sentral pertanian yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. membenahi jalan serta penambahan sarana penunjang, dan mengoptimalkan jumlah penyuluh berbasis masyarakat.

"Peningkatan infrastruktur pertanian akan terus di tambah, akses jalannya juga diperbaikan, penyuluh juga harus dimaksimalkan," katanya.

Ia mengatakan salah satu area produksi pertanian di wilayah Kecamatan Jasinga telah ditanam padi di lahan seluas enam hektare dengan jenis mekongga yang mampu menghasilkan sembilan ton setiap kali panennya.

Ia mengatakan, keberhasilan petani di Desa Setu Kecamatan Jasinga mendapat perhatian khusus dari Ketua Himpunan Kerukanan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon yang khusus datang pada panen raya, Sabtu (5/12) kemarin.

"Sesuai arahan dari Ketua HKTI agar luasan lahan pertanian padi ditambah, karena potensi pertanian di Kabupaten Bogor sangat besar. Kita akan memaksimalkan pemanfaatan lahan kosong dan lahan tidur, agar target yang kita inginkan bisa tercapai," kata Nurhayanti.

Tidak hanya itu, lanjut dia, dengan terpenuhinya target produksi pertanian di Kabupaten Bogor secara tidak langsung juga mendukung program pemerintah pusat untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.

Nurhayanti menambahkan, dari sisi petani juga mendapat perhatian dari HKTI dengan menjaga harga beli beras di petani yang tidak menggunakan harga yang ditetapkan pemerintah sehingga bila harga beras jatuh di pasaran, pemerintah wajib membeli beras dari petani untuk menjaga kesejahteraannya.

"Dengan harga dasar dan harga eceran tertinggi, petani akan semakin semangat meningkatkan hasil pertaniannya dan lahan sawah akan terurus dengan baik, jika semua berjalan kesejahteraan petani dapat dicapai," kata Nurhayanti.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015