Untuk mencegah terulangnya kembali bencana banjir akibat luapan Sungai Ciparigi, Walikota Bogor, Bima Arya bersama beberapa kepala OPD, Camat Bogor Utara, Lurah Ciparigi, para siswa dan guru SMAN 8 Kota Bogor serta warga Ciparigi turun ke sungai dalam rangka jumat bebersih (Jumsih), pada Jumat (20/11).

Jumsih diawali dengan menggelar apel di lapangan upacara SMAN 8 Kota Bogor, dihadapan para peserta Jumsih Bima menyampaikan,“Alhamdulillah, musim hujan sudah datang dan Kota Bogor tidak lagi mengalami kekeringan. Tapi, kita harus waspada, musim hujan yang datang, tidak saja membawa berkah tapi juga membawa kemungkinan terjadinya bencana kalau tidak kita antisipasi bersama-sama,” kata Bima.  

Menurut Bima, Ciparigi termasuk salah satu wilayah yang rawan bencana  banjir dan longsor selain Cibuluh, Baranangsiang dan wilayah lainnya. Melalui kegiatan Jumsih, Bima mengajak seluruh warga Ciparigi untuk bersama-sama mencegah dan mengantisipasi datangnya bencana, dengan melakukan bersih-bersih disekitar lingkungan tempat tinggalnya. “Salah satu hal terkecil yang dapat kita lakukan dan menjadi contoh bagi warga lain adalah jangan buang sampah sembarangan, terutama ke sungai atau ke kali. Akibat banyak sampah yang dibuang ke sungai atau kali, pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri. Untuk itu mari kita sama-sama bekerja demi diri kita, demi lingkungan kita dan demi kesehatan dan keselamatankita semua,” pungkas Bima. 

Usai memimpin apel, kembali Bima memimpin jumsih dengan turun langsung ke kali Ciparigi. Bersama BPBD, TAGANA, warga Ciparigi, siswa SMAN 8 Kota Bogor, karang taruna setempat dan unsur muspika, Bima mengambil dan mengangkat sampah yang mengendap, menyangkut dan menghambat arus air kali. Sampah yang terkumpul dimuat kedalam kantong hitam dan langsung dibawa truk DKP.

Selesai memimpin aksi turun kali, Bima bersama Kepala Tata Pemerintahan meninjau lokasi pemukiman warga yang terkena luapan kali Ciparigi. Banyak dinding rumah warga yang mengalami kerusakan dan ambruk akibat terjangan air luapan kali Ciparigi, tidak sedikit kerugian harta benda dan rusaknya surat-surat berharga milik warga. Disalah satu sudut pemukiman, Bima bersama Kabag Tapem melihat surat-surat berharga milik warga yang sedang dijemur.(rahmat)

 

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015