Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sampai saat ini masih menyelidiki motif di balik pengeroyokan terhadap Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama di Cikini Jakarta Pusat, Senin (21/2).

"Tim kami masih bekerja mencari motivasi di balik ini. Mohon doa restunya, kami masih bekerja karena baru saja diamankan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di Jakarta, Selasa.

Dalam pengungkapan kasus tersebut polisi telah menangkap tiga tersangka yakni MS alias Bram dan JT alias Johar yang berperan memukuli Haris dan tersangka ketiga diketahui berinisial SS yang berperan memerintahkan pengeroyokan terhadap Haris.

Ketiga tersangka ditangkap petugas pada Selasa pagi di Jakarta Utara dan Bekasi.

Selain itu, masih ada tersangka lain yang masih dalam pengejaran petugas yang diketahui bernama Harfi dan Irwan. Keduanya diketahui turut melakukan pemukulan terhadap Haris.

Baca juga: Ketum KNPI harap Polri ungkap pelaku pengeroyokan dirinya

Tubagus mengungkapkan kasus pengeroyokan tersebut langsung diungkap kepada publik demi menghindari timbulnya spekulasi di tengah masyarakat.

"Daripada menjadi spekulasi, kami minta dirilis hari ini, jadi masih berkembang jauh, nanti akan kami rilis apabila ada perkembangan lebih lanjut," ujarnya.

Meski demikian Tubagus memastikan jajarannya akan terus melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut karena pasti ada motif yang mendasari terjadinya pengeroyokan terhadap Haris Pertama.

"Pasti ada motivasi di balik itu," pungkasnya.

Ketua Umum KNPI Haris Pertama diketahui menjadi korban pengeroyokan di salah satu restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (21/2) siang.

Baca juga: Ini pesan Gubernur Zulkifliemansyah di rakornas DPP KNPI

Haris melaporkan pengeroyokan yang dialaminya ke Polda Metro Jaya, Senin malam.

Haris menjelaskan dirinya saat itu berada di salah satu restoran di Cikini untuk bertemu dengan tim hukum DPP KNPI pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIB. Namun saat baru saja turun dari mobilnya, Haris mendadak diserang.

Haris juga mengaku tidak mengenal para pelaku penyerangan terhadap dirinya.

Baca juga: Fajrieansyah apresiasi dukungan Menko PMK soal Kongres Penyatuan KNPI

"Saya tidak pernah punya masalah dengan mereka bertiga, saya juga tidak kenal ada tiga, empat orang. Saya tidak kenal tiba-tiba dia pukul saya," kata Haris.

Laporan Haris tersebut telah diterima oleh Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/B/928/II/2020/SPKT/Polda Metro Jaya pada 21 Februari 2022.
 

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022