Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Jawa Barat, akan melebarkan sembilan persimpangan yang dianggap menjadi titik kemacetan sehingga diharapkan arus lalu lintas menjadi lancar.
"Sembilan simpang yaitu Simpang Ramanda, Simpang Sengon, Simpang Tanah Baru, Simpang RTM, Simpang Al Huda dan Simpang Abdul Wahab. Kemudian, Simpang Raden Saleh, Simpang Ar Ridho dan Simpang Leuwinanggung," kata Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, di Depok, Senin.
Baca juga: PUPR Depok petakan sembilan program strategis pada 2023
Baca juga: Pemkot Depok telah bangun jalan lingkungan 843,2 km selama 2016-2020
Ia mengatakan sembilan titik persimpangan jalan itu dianggap seperti bottleneck atau menyempit. Untuk pembebasan lahannya ada di bawah Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim), sementara pembangunannya ada DPUPR.
"Untuk luas pembebasan lahannya, kami serahkan ke Disrumkim. Intinya, kami hanya pembangunannya saja beserta anggarannya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dody Setiawan membenarkan pernyataan tersebut. Pembebasan lahan dilakukan bertahap dan dimulai tahun ini.
Baca juga: Kementerian PUPR tata bangunan kawasan pusaka Rumah Cimanggis di Kampus UIII
"Ini upaya Pemkot tuntaskan kemacetan, dengan melebarkan kaki simpang yang dimulai tahun ini. Untuk tahun ini ada Simpang Sengon dan Simpang Ramanda," katanya.
Ia mengatakan tahun 2023, akan dilanjutkan pembebasan lahan di Simpang RTM pada sisi Jalan Akses UI dan Hankam serta Simpang Abdul Wahab. Begitu selanjutnya. "Mudah-mudahan pembebasan lahan tidak ada kendala," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Sembilan simpang yaitu Simpang Ramanda, Simpang Sengon, Simpang Tanah Baru, Simpang RTM, Simpang Al Huda dan Simpang Abdul Wahab. Kemudian, Simpang Raden Saleh, Simpang Ar Ridho dan Simpang Leuwinanggung," kata Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, di Depok, Senin.
Baca juga: PUPR Depok petakan sembilan program strategis pada 2023
Baca juga: Pemkot Depok telah bangun jalan lingkungan 843,2 km selama 2016-2020
Ia mengatakan sembilan titik persimpangan jalan itu dianggap seperti bottleneck atau menyempit. Untuk pembebasan lahannya ada di bawah Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim), sementara pembangunannya ada DPUPR.
"Untuk luas pembebasan lahannya, kami serahkan ke Disrumkim. Intinya, kami hanya pembangunannya saja beserta anggarannya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dody Setiawan membenarkan pernyataan tersebut. Pembebasan lahan dilakukan bertahap dan dimulai tahun ini.
Baca juga: Kementerian PUPR tata bangunan kawasan pusaka Rumah Cimanggis di Kampus UIII
"Ini upaya Pemkot tuntaskan kemacetan, dengan melebarkan kaki simpang yang dimulai tahun ini. Untuk tahun ini ada Simpang Sengon dan Simpang Ramanda," katanya.
Ia mengatakan tahun 2023, akan dilanjutkan pembebasan lahan di Simpang RTM pada sisi Jalan Akses UI dan Hankam serta Simpang Abdul Wahab. Begitu selanjutnya. "Mudah-mudahan pembebasan lahan tidak ada kendala," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022