Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto mengetatkan ajakan berkesadaran menguatkan kebersamaan dan persaudaraan dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang belum selesai bahkan kini kasusnya melonjak kembali.

"Tanpa kekompakan dan kebersamaan atas dasar persaudaraan, penyebaran COVID-19 tidak bisa dikendalikan dengan baik," katanya di Bogor, Minggu.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada Sabtu (5/2) penyebaran COVID-19 mencapai 741 orang penambahan kasus positif harian, yang merupakan rekor terbanyak selama pandemi penyakit dari virus corona itu. Pada Minggu kasus positif COVID-19 turun ke angka 266 orang.

"Jika bisa melewati ini kita akan menorehkan tinta dalam sejarah bagi generasi selanjutnya atau sebaliknya," kata Bima Arya di Kota Bogor, Minggu.

Baca juga: Bima Arya ajak warga Kota Bogor kelola perbedaan

Menurut Bima Arya, pertarungan melawan pandemi COVID-19 di daerahnya, dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat lonjakan kembali terjadi saat ini, kewajiban semua warga dan masyarakat yang beraktivitas di kota hujan.

Tahun 2021, kata Bima, Kota Bogor berhasil melewati lonjakan kasus positif COVID-19 varian Delta pada Juli hingga Agustus dengan kekompakan Satgas COVID-19, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat.

Namun sebaliknya, sejarah juga akan mencatat jika tidak mampu untuk menjaga, menguatkan, mempertahankan kekokohan bersama menghadapi COVID-19.

"Modal kebersamaan dan persaudaraan. Dengan keduanya Indonesia umumnya dan khususnya Kota Bogor mampu melewati berbagai macam cobaan," ungkapnya.

Baca juga: Rumah sakit di Kota Bogor diminta siaga tempat tidur pasien COVID-19

Kedua hal tersebut, kata dia, adalah modal yang luar biasa. Kota Bogor tidak pernah mencatatkan konflik sosial, baik vertikal maupun horizontal, dan itu bukan hadiah atau anugerah tetapi tradisi yang mengalir dari masa ke masa.

Hal ini terjadi karena Kota Bogor terbiasa mengelola dan menghadapi perbedaan dari masa ke masa, dari waktu ke waktu.

Bima Arya menegaskan ikhtiar bersama-sama yang dilakukan adalah untuk kembali merapatkan barisan, menyamakan frekuensi, mengelola perbedaan, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.

Baca juga: Pemkot Bogor kembangkan aplikasi Telemedicine permudah pasien COVID-19

Ditambah, ikhtiar yang dilakukan lebih banyak dari sebelumnya dalam menolong orang-orang yang terpinggirkan, baik secara ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya, bahkan terganggu secara mental.

"Kita mencatatkan persoalan-persoalan yang asal-muasalnya karena pandemi. Semua hal tersebut adalah realita yang kita hadapi dan kita lewati bersama," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022