Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), merancang sebuah aplikasi bernama “AKSI (Aplikasi Kontrol Hipertensi)”.

"Aplikasi ini dirancang untuk menyatukan faktor-faktor risiko penyebab hipertensi, sehingga kegiatan yang dilakukan di (Posbindu) dan Prolanis yang saat ini dapat dilakukan, tetap berguna walaupun dengan cara yang," kata Pengmas FKM UI Dr. Atik Nurwahyuni dalam keterangannya , Sabtu.

Pembuatan rancangan alat hipertensi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan dukungan untuk menyatukan para penderita hipertensi, yang mana penyakit ini adalah salah satu penyakit komorbiditas tertinggi penyebab COVID-19.

Baca juga: FKM UI mendapatkan predikat zona integritas menuju wilayah bebas korupsi

Aplikasi yang dikembangkan berbasis KoboToolbox tersebut dapat memberikan pesan kesehatan secara otomatis di akhir pengisian laporan mandiri, sehingga lansia dapat mengetahui apakah pola perilaku kesehatan mereka sudah baik atau belum.

Hal tersebut dapat memudahkan para lansia untuk mengontrol atau mengendalikan hipertensi melalui pola kontrol. Aplikasi yang dirancang dapat digunakan secara offline sehingga dapat digunakan tanpa internet.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap para lansia dalam pengendalian hipertensi, tim Pengmas juga mensosialisasikan “Tips Centong Nasi untuk Mengendalikan Hipertensi”.

Baca juga: Guru besar FKM UI Prof. Fatma Lestari raih penghargaan K3 tingkat dunia

Kegiatan dilakukan melalui WhatsApp, poster, dan video. Video intervensi yang berisi penjelasan mengenai faktor-faktor yang mengontrol tekanan darah dan tips pengendaliannya melalui tindakan Centong, yaitu cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok dan minuman alkohol, Nutrisi baik dengan makanan bergizi, Tidak makan makanan asin dan berlebihan, atau aktivitas fisik secara teratur, Normalkan berat badan, dan Giat mengelola stres.

"Para lansia bersemangat sekali mengikuti intervensi kami, bahkan ada lansia yang mengirimkan pesan kepada saya untuk memeriksa apakah dia sudah memahami atau belum tentang gerakan Centong Nasi dan ada juga yang menyebarkan gerakan Centong Nasi melalui snap Whatsapp," ujar Dewi, salah seorang anggota Tim Pengmas .

Baca juga: Mondastri Korib Sudaryo terpilih sebagai Dekan FKM UI 2021-2025

Kegiatan pengmas ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian bagi lansia dalam mengendalikan faktor-faktor risiko hipertensi terutama di masa pandemi. Penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan secara total, namun dapat dikendalikan.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022