London (Antara/Reuters/Antara Megapolitan) - Kandidat presiden FIFA Pangeran Ali Bin Hussein mengatakan bahwa ia akan mempublikasinya semua dokumen keuangan badan sepak bola dunia itu jika terpilih.
Dalam wawancara dengan Kantor Berita Kyodo, anggota Kerajaan Jordania itu menjanjikan akan membuka dokumen-dokumen yang selama ini dirahasiakan, termasuk soal pembayaran terhadap para pejabat FIFA.
"Saya akan buka semuanya," kata Pangeran Ali.
"Saya yakin orang-orang punya hak untuk tahu. Menurut saya ini adalah pekerjaan yang harus diakui dan jika anda menginginkan akuntabilitas, anda perlu tahu apa yang terjadi sehingga bisa menilai."
"Gaji, pengeluaran, yang seharunya terbuka, mengapa tidak. Orang-orang ingin keterbukaan," katanya.
Pangeran Ali merupakan salah satu dari lima kandidat untuk pemilihan Presiden FIFA Februari mendatang.
Ia kalah dari Sepp Blatter pada pemilihan sebelumnya Mei lalu, dan kini maju lagi dengan komitmen memperbaiki citra FIFA yang dilanda korupsi itu.
"Sebagai organisasi, FIFA tidak hancur. Namun ini merupakan guncangan fundamental dan kita bisa memperbaikinya," katanya.
"Untuk itu kita harus terbuka, harus transparan -- dan itulah yang orang-orang inginkan," tambahnya.
Penerjemah: T. Handoko/A.F. Firman.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Dalam wawancara dengan Kantor Berita Kyodo, anggota Kerajaan Jordania itu menjanjikan akan membuka dokumen-dokumen yang selama ini dirahasiakan, termasuk soal pembayaran terhadap para pejabat FIFA.
"Saya akan buka semuanya," kata Pangeran Ali.
"Saya yakin orang-orang punya hak untuk tahu. Menurut saya ini adalah pekerjaan yang harus diakui dan jika anda menginginkan akuntabilitas, anda perlu tahu apa yang terjadi sehingga bisa menilai."
"Gaji, pengeluaran, yang seharunya terbuka, mengapa tidak. Orang-orang ingin keterbukaan," katanya.
Pangeran Ali merupakan salah satu dari lima kandidat untuk pemilihan Presiden FIFA Februari mendatang.
Ia kalah dari Sepp Blatter pada pemilihan sebelumnya Mei lalu, dan kini maju lagi dengan komitmen memperbaiki citra FIFA yang dilanda korupsi itu.
"Sebagai organisasi, FIFA tidak hancur. Namun ini merupakan guncangan fundamental dan kita bisa memperbaikinya," katanya.
"Untuk itu kita harus terbuka, harus transparan -- dan itulah yang orang-orang inginkan," tambahnya.
Penerjemah: T. Handoko/A.F. Firman.
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015