Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Sukabumi berupaya mewujudkan lahan abadi untuk budidaya perikanan di Kota Sukabumi, Jawa Barat sebagai langkah untuk antisipasi terjadinya alih fungsi lahan.
"Lahan budidaya perikanan di Kota Sukabumi saat ini hanya 76,51 hektare, diharapkan lahan ini tidak ada lagi yang beralih fungsi seperti menjadi bangunan," kata Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada Antara di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, untuk total lahan pertanian saat ini tinggal 1.589 hektare dengan luas lahan yang terbatas ini pihaknya terus berupaya untuk meminimalisasikan alih fungsi lahan, karena luas wilayah Kota Sukabumi yang terbatas sehingga sulit untuk membuka lahan pertanian khususnya perikanan baru.
Selain itu, pemkot juga berkomitmen mempertahankan lahan budidaya perikanan yang tersisa dengan membuat kebijakan yang tepat agar kegiatan agrobisnis dan industri dari bidang perikanan bisa terus ditingkatkan.
Kota Sukabumi memiliki sumber daya air yang baik sehingga bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi perikanan.
"Fungsi lahan perikanan sangat perlu dipertahankan, karena selain untuk mendukung proses budidaya ikan mulai dari pembenihan, pembesaran hingga pembibitan juga untuk memenuhi pasokan ikan ke lokasi kuliner," tambahnya.
Fahmi mengatakan dengan banyaknya bantuan anggaran dari baik dari pemerintah pusah hingga daerah melalui berbagai progam kegiatan, pihaknya yakin Kota Sukabumi bisa menghasilkan ikan yang mempunyai kualitas terbaik dan tidak hanya untuk konsumsi saja tetapi ikan hias.
Namun demikian, Kota Sukabumi yang tidak memiliki laut hanya bisa mengandalkan produk ikan air tawar saja, terkecuali produk ikan untuk kuliner.
Pihaknya juga sangat terbantu dengan keberadaan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi yang menghasilkan benih dan induk ikan yang mempunyai kualitas tinggi.
Bahkan, dengan keterbatasan lahan, Kota Sukabumi juga mampu menghasilkan ikan segar yang rata-rata setiap tahunnya mencapai 1.800 ton.
"Kami mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas perikanan, tidak hanya untuk bisnis saja. Tetapi, ikut mencerdaskan dan menyehatkan bangsa karena ikan memiliki kadar protein yang tinggi dan asam lemak tak jenuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Lahan budidaya perikanan di Kota Sukabumi saat ini hanya 76,51 hektare, diharapkan lahan ini tidak ada lagi yang beralih fungsi seperti menjadi bangunan," kata Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada Antara di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, untuk total lahan pertanian saat ini tinggal 1.589 hektare dengan luas lahan yang terbatas ini pihaknya terus berupaya untuk meminimalisasikan alih fungsi lahan, karena luas wilayah Kota Sukabumi yang terbatas sehingga sulit untuk membuka lahan pertanian khususnya perikanan baru.
Selain itu, pemkot juga berkomitmen mempertahankan lahan budidaya perikanan yang tersisa dengan membuat kebijakan yang tepat agar kegiatan agrobisnis dan industri dari bidang perikanan bisa terus ditingkatkan.
Kota Sukabumi memiliki sumber daya air yang baik sehingga bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi perikanan.
"Fungsi lahan perikanan sangat perlu dipertahankan, karena selain untuk mendukung proses budidaya ikan mulai dari pembenihan, pembesaran hingga pembibitan juga untuk memenuhi pasokan ikan ke lokasi kuliner," tambahnya.
Fahmi mengatakan dengan banyaknya bantuan anggaran dari baik dari pemerintah pusah hingga daerah melalui berbagai progam kegiatan, pihaknya yakin Kota Sukabumi bisa menghasilkan ikan yang mempunyai kualitas terbaik dan tidak hanya untuk konsumsi saja tetapi ikan hias.
Namun demikian, Kota Sukabumi yang tidak memiliki laut hanya bisa mengandalkan produk ikan air tawar saja, terkecuali produk ikan untuk kuliner.
Pihaknya juga sangat terbantu dengan keberadaan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi yang menghasilkan benih dan induk ikan yang mempunyai kualitas tinggi.
Bahkan, dengan keterbatasan lahan, Kota Sukabumi juga mampu menghasilkan ikan segar yang rata-rata setiap tahunnya mencapai 1.800 ton.
"Kami mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas perikanan, tidak hanya untuk bisnis saja. Tetapi, ikut mencerdaskan dan menyehatkan bangsa karena ikan memiliki kadar protein yang tinggi dan asam lemak tak jenuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015