Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk kesekian kali meraih anugerah bidang kesehatan dengan memperoleh penghargaan Kabupaten Sehat kategori Padapa dan Manggala Karya Bakti Husana dari Kementerian Kesehatan.

"Dengan diperolehnya penghargaan ini, Kabupaten Bogor harus terus konsisten melakukan program-program pembangunan kesehatan. Meningkatkan akses masyarakat, serta kualitas hidup agar tercipta masyarakat yang bersih, nyaman dan sehat," kata Bupati Bogor Nurhayanti di Bogor, Minggu.

Dikatakannya, Penghargaan Kota Sehat Swasta Saba Padapa dinilai berdasarkan dua tatanan yakni kawasan permukiman, sarana, dan prasarana kesehatan serta kehidupan masyarakat sehat mandiri.

Dijelaskannya, pada penilaian kawasan pemukiman di Kabupaten Bogor, pemerintah melaksanakan uji emisi untuk kendaran yang mencapai 41.157 unit. Kegiatan car free day, penyediaan air bersih swadaya masyarakat, sanitasi dasar untuk pedesaan di 26 kecamatan, pengelolaan sampah swadaya masyarakat dibina oleh tim pembina pemerintah daerah forum kabupaten sehat.

"Yang tak kalah penting adalah pembangunan rumah tidak layak huni. Tahun 2012 mencapai 9.550 unit, di 2013 naik menjadi 8.170 unit dan 6.55 unit di tahun 2014. Pembangunan ini dari berbagai sumber dana, namun anggaran tertinggi berasal dari APBD Kabupaten Bogor," katanya.

Upaya lain yang dilakukan Pemkab Bogor dalam mencapai predikat Kota Sehat adalah melalui gerakan penanaman satu milyar pohon yang melibatkan peran swasta, TNI-Polri dan masyarakat. Juga terdapat sekolah sehat dengan jumlah 1.762 sekolah terdiri atas 615 SMP, dan 485 SMA/SMK.

"Sekolah di Kabupaten Bogor sering menjuarai UKS tingkat Provinsi Jawa Barat maupun nasional, baik tingkat TK, SD, SMP hingga SMA," katanya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor juga melaksanakan pengelolaan pasar sehat dan membangun sarana olah raga serta rekreasi. Diantaranya terdapat wisma atlet, gelanggang olah raga, stadion olah raga, dan klub olah raga dari 64 cabang.

Untuk tatanan masyarakat sehat mandiri, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan masyarakat sehat mandiri diantaranya pembinaan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), memperdayakan posyandu, Pos Bindu untuk lansia, serta memasyarakatkan olah raga.

"Pemkab juga membangun fasilitas kesehatan untuk pelayanan dasar seperti Puskesmas berjumlah 101 unit, klinik swasta sebanyak 168 unit, dokter praktek swasta 725 unit. Pelayanan rujukan ada empat rumah sakit yakni RSUD Cibinong, RS Vertikal satu unit, RS TNI dan RS swasta 22 unit," katanya.

Pemerintah Kabupaten Bogor juga mendorong MDG`s dengan menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 19 tahun 2008 yang didorong menjadi Perda di tahun 2015/2016, membuka kelas ibu dengan pelaksanaan continuing of care (COC), untuk kia Gizi imunisasi KB, pembangunan PONED di 40 kecamatan, serta komitmen bersama menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

"Kabupaten Bogor juga punya program anti tembakau dengan menerbitkan Peraturan Bupati dengan Nomo 54 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Pencegahan penanggulangan penyakit DBD dengan gerakan 3M dan foging, filariasis dengan gerakan minum obat masal untuk 5,1 juta jiwa penduduk, program JKN dengan menganggarkan 100 miliar pada tahun 2014 untuk Jamkesda," kata Nurhayanti.

Nurhayanti menambahkan, berdasarkan RPJMD 2013-2018 visi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju di Indonesia dengan salah satu misinya adalah meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan serta pelayanan kesehatan.

"Oleh karena itu, beberapa penciri kabupaten termaju di bidang kesehatan yakni seluruh Puskesmas terakreditasi, seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan dan angka harapan hidup tertinggi. Tujuannya adalah terwujudnya pelayanan kesehatan, mudah, murah, merata dan berkualiats bagi semua warga," kata Nurhayanti.

Penghargaan Kabupaten Sehat untuk Kabupaten Bogor diserahkan oleh Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek di Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri mengatakan, pemberian pengharagaan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51. Sebagai bentuk apresiasi kepada individu maupun institusi atas prestasinya dalam pembangunan kesehatan.

Diharapkan anugerah kesehatan tersebut dapat mendorong peran dan dukungan dalam pembangunan kesehatan serta dapat meningkatkan prestasi pada masa datang karena pembangunan kesehatan ditentukan oleh semua pihak.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015